Dandim Yahukimo Bantah Pendulang Emas Korban KKB Adalah Anggota TNI
Komandan Kodim 1715/Yahukimo membantah klaim Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bahwa korban pembunuhan di Kali Silet adalah anggota TNI, menegaskan korban merupakan warga sipil pendulang emas.
Jayapura, 9 April 2024 (ANTARA) - Sebuah insiden pembunuhan di Kali Silet, perbatasan Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat, telah menimbulkan kehebohan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengklaim telah membunuh seorang anggota TNI. Namun, klaim tersebut dibantah keras oleh Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letkol Inf Tommy Yudistyo.
Letkol Inf Tommy Yudistyo dengan tegas menyatakan bahwa korban bukanlah anggota TNI. Pernyataan KKB tersebut dinilai sebagai berita hoaks dan tidak benar. Insiden ini terjadi pada Minggu, 6 April 2024, dan korbannya adalah warga sipil yang bekerja sebagai pendulang emas di wilayah terpencil tersebut.
Pernyataan penyangkalan ini disampaikan langsung oleh Dandim Yahukimo kepada ANTARA di Yahukimo pada Rabu, 9 April 2024. Ia menekankan pentingnya klarifikasi untuk menghindari penyebaran informasi yang salah dan menyesatkan terkait insiden ini.
Klarifikasi Resmi Dandim Yahukimo
Letkol Inf Tommy Yudistyo menjelaskan bahwa KKB sengaja menyebarkan informasi palsu untuk menciptakan kekacauan dan menimbulkan keresahan. Ia menegaskan kembali bahwa korban merupakan warga sipil yang tengah mencari nafkah sebagai pendulang emas. Lokasi kejadian yang berada di daerah terpencil dan perbatasan antara Yahukimo dan Asmat menyulitkan proses investigasi dan evakuasi.
Hingga saat ini, jumlah pasti korban sipil pendulang emas yang menjadi sasaran KKB masih belum dapat dipastikan. Kesulitan akses ke lokasi kejadian menjadi kendala utama dalam upaya mengumpulkan informasi yang akurat. Lokasi yang terpencil dan hanya dapat dijangkau melalui jalur udara atau sungai menambah kompleksitas situasi.
Untuk mencapai lokasi kejadian, dibutuhkan perjalanan yang panjang dan sulit. Dari Dekai, ibukota Kabupaten Yahukimo, akses hanya bisa melalui jalur udara menggunakan helikopter. Sementara dari Kabupaten Asmat, perjalanan dapat ditempuh melalui jalur sungai menggunakan perahu motor. Kondisi geografis yang menantang ini turut mempersulit upaya pertolongan dan investigasi.
Pelaku Diduga dari KKB Elkius Kobak
Dandim Yahukimo mengungkapkan bahwa pelaku penyerangan dan pembunuhan terhadap para pendulang emas diduga kuat merupakan anggota KKB Yahukimo yang dipimpin oleh Elkius Kobak. Identifikasi pelaku masih terus dilakukan, dan aparat keamanan tengah berupaya untuk mengungkap seluruh detail kejadian dan menangkap para pelaku.
Kejadian ini kembali menyoroti ancaman nyata yang ditimbulkan oleh KKB di wilayah Papua. Pemerintah dan aparat keamanan terus berupaya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta melindungi warga sipil dari ancaman KKB. Upaya penegakan hukum dan perlindungan warga sipil akan terus ditingkatkan.
Akses terbatas ke lokasi kejadian dan kondisi geografis yang sulit menjadi tantangan dalam penanganan kasus ini. Namun, aparat keamanan berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas di daerah rawan konflik.