Dinkes Cianjur Periksa Warga Korban Banjir hingga ke Rumah, 80 Orang Alami Demam dan Gatal
Dinas Kesehatan Cianjur menindaklanjuti dampak banjir dengan melakukan pemeriksaan kesehatan langsung ke rumah warga terdampak, menangani 80 kasus demam, flu, dan gatal-gatal.
Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyisakan dampak kesehatan bagi warganya. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur bergerak cepat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan langsung ke rumah-rumah warga yang terdampak banjir. Tercatat, sebanyak 80 orang mengalami berbagai gejala penyakit pascabanjir, mulai dari demam, flu, hingga gatal-gatal.
Pemeriksaan kesehatan dilakukan di sejumlah wilayah terdampak, termasuk di Kecamatan Sukaluyu. Langkah cepat ini dilakukan sebagai respon atas keluhan kesehatan yang disampaikan oleh warga. Tim medis yang terdiri dari tenaga kesehatan dan dokter diterjunkan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara langsung kepada warga di rumah mereka.
Kepala Puskesmas Sukaluyu, Nurul Hadie, menjelaskan bahwa tim kesehatan telah disiapkan sejak pascabanjir. "Pascabanjir kami sudah menyiapkan tim terdiri atas tenaga kesehatan dan dokter guna memberikan pelayanan kesehatan bagi warga korban banjir, bahkan selama beberapa hari terakhir pelayanan diberikan ke beberapa titik," ujarnya.
Layanan Kesehatan hingga ke Rumah Warga
Layanan kesehatan yang diberikan kepada warga tidak hanya sebatas pengobatan. Tim medis juga melakukan pemantauan dan pengawasan kondisi kesehatan warga hingga dipastikan benar-benar pulih dan dapat beraktivitas normal. Petugas kesehatan terus disebar ke berbagai titik untuk memantau perkembangan kesehatan warga. Jika ditemukan warga yang sakit dan kondisinya terus menurun, mereka akan segera dibawa ke puskesmas atau dirujuk ke rumah sakit.
"Tim kesehatan akan terus disebar ke sejumlah titik guna memastikan kondisi kesehatan warga terjamin, ketika sakit mereka tidak perlu datang ke puskesmas atau rumah sakit karena petugas yang akan datang ke rumah warga," kata Nurul Hadie menambahkan.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, mengungkapkan bahwa selain menyebar tim kesehatan, pihaknya juga mendirikan posko kesehatan di Kecamatan Karangtengah dan Sukaluyu untuk memudahkan akses warga mendapatkan pelayanan kesehatan. Namun, layanan tidak hanya terbatas pada posko. Masing-masing tim kesehatan secara aktif mendatangi rumah warga yang membutuhkan penanganan.
Penanganan Kasus Kesehatan Pascabanjir
Berdasarkan laporan sementara, banyak warga yang mengeluhkan batuk, flu, demam, dan gatal-gatal pascabanjir. "Laporan sementara banyak warga yang mengeluhkan batuk, flu, dan demam, serta gatal-gatal pascabanjir. Tim kesehatan akan terus menyisir perkampungan guna memberikan pelayanan sehingga warga tidak perlu jauh ke puskesmas atau rumah sakit," jelas Yusman Faisal.
Dengan adanya layanan kesehatan langsung ke rumah warga, diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan warga yang terdampak banjir dan mencegah penyebaran penyakit lebih luas. Langkah proaktif Dinkes Cianjur ini patut diapresiasi sebagai bentuk kepedulian dan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Tim medis tidak hanya memberikan pengobatan, tetapi juga melakukan edukasi kesehatan kepada warga agar mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah penyakit pascabanjir. Hal ini penting untuk memastikan pemulihan kesehatan warga secara menyeluruh dan mencegah munculnya penyakit susulan.