Diplomasi Pencak Silat: Jembatan Persahabatan RI-Jepang
Dubes Heri Akhmadi dorong diplomasi budaya melalui pencak silat untuk mempererat hubungan Indonesia-Jepang, membuka peluang pembentukan PCI IPSI di Jepang.
Jakarta, 14 Maret 2024 - Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, melihat potensi besar diplomasi budaya melalui pencak silat dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Jepang. Inisiatif ini bertujuan untuk membangun hubungan yang lebih erat antara masyarakat kedua negara. Kegiatan ini melibatkan berbagai perguruan pencak silat Indonesia di Jepang dan mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo.
Dalam sebuah dialog dan buka puasa bersama perwakilan dari 10 perguruan pencak silat Indonesia di Jepang pada Rabu (12/3), Dubes Heri menyampaikan apresiasinya. "Apresiasi saya kepada seluruh perguruan pencak silat yang selama ini aktif mempromosikan Indonesia secara positif di Jepang," ujarnya, seperti dikutip dari rilis pers KBRI Tokyo yang diterima Jumat (14/3).
Dubes Heri menekankan bahwa pencak silat bukan hanya sekadar seni bela diri, tetapi juga menjadi alat diplomasi yang efektif. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wadah bagi diaspora Indonesia di Jepang untuk mempererat persatuan dan terlibat dalam aktivitas positif.
Mendorong Kolaborasi dan Pembentukan PCI IPSI
Dubes Heri mendorong perguruan pencak silat Indonesia di Jepang untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama. Ia mengusulkan latihan rutin bersama sebagai langkah awal. "Jika semua sudah berjalan dengan lebih rapi dan terjadwal, kita bahas lebih lanjut ide pembentukan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Jepang," kata Dubes Heri. Hal ini menunjukkan komitmen KBRI Tokyo untuk mendukung perkembangan pencak silat di Jepang.
Dukungan tersebut juga diwujudkan melalui fasilitasi latihan bersama antar perguruan silat. Soesilo, perwakilan dari perguruan Perisai Diri, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap latihan bersama dapat menjadi wadah belajar dan peningkatan kemampuan teknik silat.
Senada dengan Soesilo, Kyoko Soda dari perguruan Panca Sakti berharap Asosiasi Pencak Silat Jepang (JAPSA) dapat semakin berkembang dan berpartisipasi aktif dalam kejuaraan dunia. Hal ini menunjukkan antusiasme dan harapan besar terhadap perkembangan pencak silat di Jepang.
Perguruan Pencak Silat yang Terlibat
Agenda buka puasa bersama tersebut dihadiri oleh berbagai perguruan pencak silat Indonesia di Jepang, antara lain: IKSPI Kera Sakti, Merpati Putih, Pagar Nusa, Panca Sakti, Panglipur, PSH Terate, PSH Tunas Muda Winongo, Sin Lam Ba, Tapak Suci, dan Perisai Diri. Pengurus dari JAPSA juga turut hadir dalam acara tersebut.
Kehadiran berbagai perguruan pencak silat ini menunjukkan kekayaan dan keberagaman seni bela diri Indonesia. Partisipasi aktif mereka dalam mempromosikan pencak silat di Jepang menjadi bukti nyata komitmen untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Jepang.
Pencak Silat: Lebih dari Sekadar Bela Diri
Inisiatif ini menunjukkan bahwa pencak silat memiliki peran penting dalam mempererat hubungan Indonesia-Jepang. Bukan hanya sebagai seni bela diri, pencak silat juga menjadi media diplomasi budaya yang efektif. Dukungan penuh dari KBRI Tokyo semakin memperkuat potensi pencak silat dalam memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terjalin kerja sama yang lebih erat antar perguruan pencak silat di Jepang, serta terwujudnya pembentukan PCI IPSI di Jepang. Langkah ini akan semakin memperkuat posisi pencak silat sebagai duta budaya Indonesia di Jepang dan dunia.