Disbun Kalteng Awasi Ketat Produsen Bibit Sawit, Jaga Kualitas Benih Unggul
Dinas Perkebunan Kalteng turunkan tim untuk mengawasi dan membina produsen bibit kelapa sawit guna menjaga kualitas benih unggul di tengah tingginya perkebunan sawit di Kalimantan Tengah.
Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) gencar melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap produsen bibit kelapa sawit. Hal ini dilakukan untuk memastikan kualitas benih unggul tetap terjaga dan mendukung produktivitas perkebunan sawit di Kalimantan Tengah yang merupakan salah satu penghasil terbesar di Indonesia. Tim pengawas dari UPT Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawasan Benih (BP3B) diterjunkan langsung ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan pembinaan.
Kepala UPT BP3B, David Hariyanto, menjelaskan bahwa pengawasan ini merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk memastikan benih kelapa sawit yang beredar di pasaran berkualitas tinggi. Kalimantan Tengah, sebagai salah satu provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terbesar kedua di Indonesia, sangat bergantung pada kualitas bibit untuk menopang industri ini. Oleh karena itu, pengawasan dan pembinaan produsen bibit menjadi sangat krusial.
Salah satu lokasi yang baru saja diawasi adalah produsen bibit kelapa sawit milik CV. Wira Nusantara Cipta di Desa Handiwung, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan. Tim pengawas dari UPT BP3B secara langsung memeriksa proses pembibitan dan memastikannya sesuai standar yang telah ditetapkan. Pengawasan ini bertujuan untuk mencegah peredaran bibit sawit yang tidak berkualitas dan berdampak negatif pada produktivitas perkebunan.
Pengawasan dan Pembinaan Produsen Bibit Sawit di Kalteng
UPT BP3B Kalteng terus memperkuat pengawasan mutu benih kelapa sawit untuk memastikan benih yang beredar di masyarakat Kalimantan Tengah adalah benih unggul bersertifikat dan berlabel. Hal ini dilakukan untuk melindungi petani dan memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit di daerah tersebut. Pengawasan tidak hanya sebatas pada pemeriksaan fisik, tetapi juga mencakup prosedur pembibitan yang harus memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Dalam pengawasan lapangan, tim memastikan bahwa prosedur pembibitan kelapa sawit telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Hal ini meliputi aspek-aspek penting seperti pemilihan induk, perawatan bibit, hingga proses pendistribusian. Standar yang ketat ini bertujuan untuk menghasilkan bibit kelapa sawit yang unggul dan mampu berproduksi optimal.
Benih kelapa sawit yang ditemukan di kebun pembibitan CV. Wira Nusantara Cipta adalah varietas D x P TN.1, yang merupakan benih unggul dari PT. Bakti Tani Nusantara, Batam. Hal ini menunjukkan bahwa produsen tersebut menggunakan bibit berkualitas tinggi sebagai bahan baku pembibitan. Namun demikian, pengawasan tetap dilakukan secara berkala untuk memastikan konsistensi kualitas bibit yang dihasilkan.
Selain pengawasan, UPT BP3B juga aktif melakukan sosialisasi terkait pedoman terbaru dalam pembibitan dan sertifikasi benih kelapa sawit. Sosialisasi ini berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2025, yang berisi pedoman terbaru dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh para produsen bibit kelapa sawit.
Sosialisasi Pedoman Pembibitan dan Sertifikasi Benih Sawit
Sosialisasi yang dilakukan UPT BP3B mencakup berbagai aspek penting dalam pembibitan kelapa sawit, mulai dari pemilihan induk, proses pembibitan, hingga sertifikasi. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para produsen bibit tentang standar dan regulasi yang berlaku. Dengan demikian, diharapkan para produsen dapat menghasilkan bibit kelapa sawit yang berkualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 4 Tahun 2025 menjadi acuan utama dalam sosialisasi ini. Pedoman tersebut memuat ketentuan-ketentuan terbaru yang harus dipatuhi oleh para produsen bibit, termasuk persyaratan teknis, administrasi, dan prosedur sertifikasi. Dengan pemahaman yang baik terhadap pedoman ini, diharapkan para produsen dapat meningkatkan kualitas bibit yang dihasilkan.
Sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para produsen tentang pentingnya menjaga mutu benih kelapa sawit. Benih yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya kelapa sawit, sehingga perlu diperhatikan dengan seksama. Dengan demikian, sosialisasi ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.
Melalui pengawasan dan pembinaan yang ketat serta sosialisasi pedoman terbaru, Disbun Kalteng berupaya untuk memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit di provinsi ini. Kualitas bibit yang terjaga akan berdampak positif pada produktivitas dan daya saing perkebunan kelapa sawit Kalimantan Tengah di pasar nasional maupun internasional. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit di Indonesia.