Disdik Kota Kediri Ajak Guru TK Lestarikan Budaya Lokal Lewat Tari Gogor Putih
Dinas Pendidikan Kota Kediri melatih guru TK menari Gogor Putih, tari tradisional yang terinspirasi dari ikon Kota Kediri, Macan Putih, untuk menumbuhkan kreativitas dan melestarikan budaya lokal.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Kediri, Jawa Timur, menggelar pelatihan Tari Gogor Putih bagi guru Taman Kanak-Kanak (TK) se-Kota Kediri. Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan kreativitas anak didik melalui seni tari tradisional dan sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal. Kegiatan yang berlangsung pada Senin lalu ini diikuti puluhan guru TK yang antusias mempelajari gerakan-gerakan tari Gogor Putih.
Kepala Disdik Kota Kediri, Anang Kurniawan, menjelaskan bahwa pemilihan Tari Gogor Putih didasarkan pada ikon Kota Kediri, yaitu Macan Putih. "Macan Putih adalah khas Kota Kediri," ujar Anang. "Karena ini pesertanya siswa PAUD maka kami pilih Gogor atau anak macan menjadi tema karya ini yang di akhir tahun akan kami ajukan di rekor MURI." Anang berharap pelatihan ini akan berdampak positif bagi tumbuh kembang anak, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah.
Tari Gogor Putih, yang nantinya akan diajarkan para guru kepada siswa TK, diharapkan dapat merangsang perkembangan motorik anak dan menanamkan nilai-nilai luhur. Para guru yang mengikuti pelatihan ini tampak antusias dan tidak kesulitan mengikuti arahan instruktur, mengingat mereka sudah terbiasa dengan kegiatan yang mengasah motorik anak didik.
Mengenal Tari Gogor Putih dan Filosofinya
Ety Kusumaningtyas dari Sanggar Guntur Kediri, sebagai pemateri pelatihan, menjelaskan makna di balik Tari Gogor Putih. "Gogor artinya anak macan. Di sini saya mengambil gogor karena yang menarikan anak-anak, makanya saya ambil gerakan Gogor Putih atau anaknya Macan Putih," jelas Ety. Tari ini terinspirasi dari legenda Macan Putih, yang dipercaya sebagai jelmaan Sri Aji Joyoboyo.
Ety menambahkan, cerita rakyat tersebut menggambarkan Raja Joyoboyo yang mengubah wujudnya untuk lebih dekat dengan rakyatnya. Melalui tari ini, anak-anak diharapkan dapat meneladani semangat dan kepemimpinan Raja Joyoboyo yang bertanggung jawab dan dekat dengan rakyatnya. "Harapan saya kelak anak-anak kalau sudah besar bisa meneladani kisah Raja Joyoboyo sebagai pemimpin yang bertanggungjawab, bisa dekat dengan rakyatnya, dan berkepribadian luhur," tambah Ety.
Gerakan-gerakan tari Gogor Putih dirancang agar mudah dipelajari dan ditiru oleh anak-anak TK. Pelatihan ini juga menekankan pada pentingnya kegembiraan dan kesehatan dalam proses pembelajaran tari. Dengan demikian, diharapkan anak-anak dapat belajar sambil bermain dan mengembangkan potensi mereka.
Manfaat Pelatihan Tari Gogor Putih bagi Guru dan Siswa
Pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa TK, tetapi juga bagi para guru. Para guru mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang seni tari dan memperluas wawasan tentang budaya lokal. Mereka juga dapat menerapkan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan di kelas.
Dengan mengajarkan Tari Gogor Putih, para guru dapat membantu anak-anak untuk mengeksplorasi kreativitas, mengembangkan kemampuan motorik, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya daerah. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang ingin membentuk generasi muda yang berkarakter, kreatif, dan cinta budaya bangsa.
Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat silaturahmi antar guru TK se-Kota Kediri. Mereka dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam proses pembelajaran tari. Hal ini menciptakan suasana yang positif dan kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Kota Kediri.
Program ini juga menunjukkan komitmen Disdik Kota Kediri dalam melestarikan budaya lokal dan mengembangkan potensi anak didik. Dengan melibatkan guru TK dalam pelatihan ini, diharapkan Tari Gogor Putih dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Ke depannya, diharapkan akan ada lebih banyak program serupa yang dapat menumbuhkan kreativitas dan minat anak-anak terhadap seni dan budaya lokal. Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, kreatif, dan cinta budaya bangsa.