Dispusip Penajam Paser Utara Bina 214 Perpustakaan, Dorong Minat Baca Generasi Muda
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara membina 214 perpustakaan desa/kelurahan dan sekolah untuk meningkatkan minat baca dan literasi generasi muda serta menargetkan akreditasi bagi seluruh perpustakaan binaan.
Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, gencar membina 214 perpustakaan di desa/kelurahan dan sekolah. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan minat baca, khususnya di kalangan generasi muda, di kabupaten yang dikenal sebagai Benuo Taka. Pembinaan dilakukan secara berkala, mencakup distribusi buku dari pemerintah pusat dan pelatihan bagi pengelola perpustakaan.
Kepala Dispusip Kabupaten Penajam Paser Utara, Muhammad Yusuf Basra, menjelaskan bahwa program ini diluncurkan untuk menumbuhkan minat baca dan mempermudah akses masyarakat terhadap buku berkualitas. "Kami kembangkan perpustakaan desa/kelurahan dan sekolah upaya tumbuhkan minat baca, khususnya bagi generasi muda," ujar beliau di Penajam, Rabu.
Distribusi buku secara berkala dari pemerintah pusat menjadi salah satu strategi utama. Selain itu, program magang bagi pengelola perpustakaan juga dirancang untuk meningkatkan kualitas pengelolaan dan layanan perpustakaan di tingkat desa/kelurahan dan sekolah. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan literasi masyarakat.
Pembinaan Perpustakaan Desa/Kelurahan dan Sekolah
Dari total 214 perpustakaan yang dibina, terdapat 41 perpustakaan desa/kelurahan, 108 perpustakaan SD/MI, 41 perpustakaan SMP/MTs, dan 24 perpustakaan SMA/SMK/MA, baik negeri maupun swasta. Pembinaan meliputi berbagai aspek, termasuk fasilitasi akreditasi untuk meningkatkan standar layanan dan pengelolaan perpustakaan.
Target Dispusip adalah agar semua perpustakaan binaan terakreditasi. Selain itu, minimal setengah dari jumlah pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan sekolah diharapkan memiliki sertifikasi kepustakawan. "Kami targetkan semua perpustakaan binaan itu terakreditasi, minimal setengah dari jumlah pengelola perpustakaan desa/kelurahan dan sekolah menjadi pustakawan miliki sertifikasi," tambah Muhammad Yusuf Basra.
Hingga saat ini, 26 perpustakaan telah berhasil terakreditasi. Rinciannya meliputi dua perpustakaan desa/kelurahan, 13 perpustakaan SD/MI, enam perpustakaan SMP/MTs, dan lima perpustakaan SMA/SMK/MA.
Dampak Akreditasi dan Layanan Perpustakaan
Akreditasi perpustakaan memberikan dampak signifikan terhadap kualitas layanan. Standar pelayanan yang jelas, baik dalam layanan langsung maupun pengelolaan koleksi buku, membuat perpustakaan lebih menarik dan nyaman bagi pengunjung. Ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca masyarakat dan menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang efektif.
Dengan adanya pembinaan dan akreditasi, diharapkan perpustakaan di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat berperan lebih optimal dalam meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. Program ini juga berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di daerah tersebut.
Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama antara Dispusip, pengelola perpustakaan, dan masyarakat. Dengan komitmen bersama, diharapkan minat baca di Kabupaten Penajam Paser Utara dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah.
Secara keseluruhan, program pembinaan perpustakaan yang dilakukan oleh Dispusip Kabupaten Penajam Paser Utara menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan minat baca dan literasi di daerah tersebut. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di masa mendatang.