DKI Jakarta Dukung Perpanjangan MRT hingga Serpong, Solusi Atasi Kemacetan Jabodetabek?
Gubernur DKI Jakarta mendukung rencana perpanjangan jalur MRT hingga Serpong, Banten, sebagai upaya mengurangi kemacetan dan meningkatkan konektivitas transportasi di Jabodetabek.
Jakarta, 17 Maret 2024 - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, menyatakan dukungannya terhadap usulan Gubernur Banten, Andra Soni, untuk memperpanjang jalur Mass Rapid Transit (MRT) dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga Serpong, Banten. Dukungan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah Jabodetabek dan meningkatkan konektivitas antar daerah.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Pramono pada Senin lalu di Jakarta. Beliau menekankan bahwa perpanjangan jalur MRT akan sangat menguntungkan, tidak hanya bagi warga Jakarta, tetapi juga bagi warga Banten dan sekitarnya. "Kalau memang ini menjadi keinginan Gubernur Banten, diperpanjang, secara prinsip saya pasti setuju. Kenapa setuju? Makin panjang lintasannya, itu akan membuat Transjabodetabeknya makin jalan. Sehingga, orang-orang yang, bahkan kalau perlu sampai Bekasi pun gak apa-apa," ujar Pramono.
Lebih lanjut, Gubernur Pramono menjelaskan bahwa perpanjangan jalur MRT ini akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat di luar Jakarta, khususnya Tangerang, untuk menuju Jakarta. Hal ini diyakini akan secara signifikan mengurangi beban kemacetan di Ibu Kota. Dengan demikian, rencana perpanjangan ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem transportasi publik.
Pertimbangan Ekonomi dan Kewenangan
Meskipun secara prinsip mendukung rencana tersebut, Gubernur Pramono mengingatkan bahwa perlu kajian mendalam terkait aspek ekonomi. Keputusan ini tidak hanya melibatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten. Pembagian kewenangan pengelolaan MRT saat ini adalah 51 persen dipegang Pemprov DKI Jakarta dan 49 persen oleh Pemerintah Pusat.
Pramono menambahkan, "Secara prinsip pasti kita dukung, tetapi secara ekonomi memang harus dikaji mendalam antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Jakarta dan Pemerintah Banten. Saya yakin ini pasti ada jalan keluarnya." Hal ini menunjukkan komitmen DKI Jakarta untuk berkolaborasi dengan pihak terkait dalam merealisasikan proyek perpanjangan jalur MRT ini.
Kajian ekonomi tersebut akan mencakup berbagai aspek, mulai dari biaya pembangunan, operasional, hingga potensi pendapatan dari proyek ini. Hasil kajian tersebut akan menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih terukur dan terencana.
Proses pengkajian ini diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan solusi yang terbaik bagi semua pihak. Kerja sama yang erat antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Dukungan dari Gubernur Banten
Sebelumnya, Gubernur Banten, Andra Soni, telah menyampaikan harapannya agar proyek perpanjangan MRT ini segera direalisasikan. Beliau menekankan pentingnya peningkatan transportasi umum di kawasan aglomerasi Jabodetabek untuk mendukung mobilitas masyarakat dan mengurangi kemacetan.
Andra Soni juga menyatakan telah melihat dokumen kajian terkait rencana perpanjangan jalur MRT. Beliau berharap pembangunan MRT dari Lebak Bulus ke Serpong dapat segera dimulai untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Banten dan sekitarnya. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung proyek ini.
Dengan adanya dukungan dari kedua Gubernur, proyek perpanjangan MRT ini memiliki potensi besar untuk segera direalisasikan. Namun, tetap diperlukan proses pengkajian dan perencanaan yang matang untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek ini.
Perpanjangan MRT ini diharapkan mampu menjadi solusi yang efektif untuk mengurangi kemacetan dan meningkatkan konektivitas transportasi di wilayah Jabodetabek. Proyek ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan perkembangan wilayah di sekitarnya.