Donor Darah Hardiknas 2025: 800 Kantong Darah Terkumpul di Makassar
LLDIKTI Wilayah IX berhasil mengumpulkan 800 kantong darah dalam program donor darah 'Dari Kampus untuk Negeri' di Makassar, sebagai bagian dari peringatan Hardiknas 2025.
Program donor darah bertajuk 'Dari Kampus untuk Negeri' yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Makassar telah berhasil mengumpulkan 800 kantong darah pada gelombang pertamanya. Kegiatan yang diluncurkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, ini diikuti oleh 25 ribu pendaftar. Kegiatan ini tidak hanya berfokus di Makassar, tetapi juga melibatkan Universitas Muhammadiyah Kendari dan Politeknik Baubau.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan pengumpulan 800 kantong darah pada gelombang pertama. Ia berharap jumlah tersebut akan meningkat pada gelombang berikutnya. "Alhamdulillah, pada gelombang pertama ini sesuai data yang saya terima sudah ada 800 kantong darah. Mudah-mudahan hari berikutnya bisa lebih banyak lagi," ujarnya.
Program donor darah ini merupakan bagian dari upaya LLDIKTI Wilayah IX untuk mewujudkan Tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, agar lebih relevan dan berdampak langsung pada masyarakat. Dr. Andi Lukman menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam kegiatan kemanusiaan seperti ini. "Pendidikan tinggi harus berdampak, dan donor darah adalah bentuk pengabdian yang menyentuh kebutuhan mendesak bangsa. Setiap tetes darah adalah bentuk cinta kampus terhadap Indonesia," tegasnya.
Sukses Donor Darah: Gerakan Nasional yang Diharapkan
Kegiatan donor darah yang digagas oleh LLDIKTI Wilayah IX bersama PMI Sulsel ini diharapkan dapat menjadi gerakan nasional. Dr. Andi Lukman mengungkapkan harapannya agar lebih banyak mahasiswa turut berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan ini. "Jika separuh dari 45.000 mahasiswa penerima beasiswa di wilayah kami bersedia rutin berdonor, maka minimal 25.000 kantong darah bisa terkumpul secara berkala," katanya.
PMI Provinsi Sulawesi Selatan sendiri menargetkan 4.000 peserta donor darah dalam rangkaian kegiatan ini. Kepala UDD PMI Provinsi Sulawesi Selatan, dr. A. Miranty Paturusi, menyatakan bahwa kegiatan donor darah akan dilakukan secara berkala di berbagai kampus. "Kegiatan donor darah ini akan kami lakukan secara berkala di berbagai kampus," ujarnya.
Keterlibatan institusi pendidikan tinggi dalam gerakan donor darah dinilai sangat strategis. Hal ini dikarenakan kebutuhan darah harian di Indonesia masih belum terpenuhi secara optimal. Partisipasi mahasiswa tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan darah, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa sebagai insan sosial yang peduli terhadap sesama.
Program Rutin dan Kolaborasi Lintas Lembaga
Program 'Dari Kampus untuk Negeri' ini direncanakan akan menjadi agenda rutin di lingkungan LLDIKTI Wilayah IX. Dr. Andi Lukman berharap program ini dapat menginspirasi wilayah lain untuk menyelenggarakan kegiatan serupa. Kolaborasi antara LLDIKTI Wilayah IX dan PMI Sulsel ini menunjukkan semangat Hardiknas yang tidak hanya dirayakan melalui seremoni, tetapi juga diwujudkan dalam aksi nyata yang berdampak positif bagi masyarakat.
Dengan adanya kolaborasi lintas lembaga ini, semangat "Kampus Berdampak", slogan Kemendikbudristek, benar-benar terwujud. Kegiatan donor darah ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kerja sama yang baik antara LLDIKTI Wilayah IX dan PMI Sulsel, program donor darah ini berhasil mengumpulkan 800 kantong darah dan diharapkan dapat terus meningkat di masa mendatang.
Keberhasilan program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi langsung dalam menyelesaikan permasalahan sosial di Indonesia. Semoga program ini dapat menginspirasi perguruan tinggi lain untuk turut serta dalam kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat.