Enam ODGJ di Manokwari Direhabilitasi Dinsos dalam Empat Bulan
Dinas Sosial Manokwari telah merehabilitasi enam orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) selama empat bulan pertama tahun 2025, dengan sebagian besar kasus melibatkan tindakan anarkis dan kurangnya dukungan keluarga.
Manokwari, 21 April 2025 - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, telah berhasil merehabilitasi enam orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sejak Januari hingga April 2025. Program rehabilitasi ini merupakan bagian dari upaya rutin Dinsos Manokwari untuk menjaga kesehatan sosial masyarakat. Proses rehabilitasi melibatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat, melibatkan dokter spesialis jiwa, dan mencakup rawat inap serta terapi rawat jalan.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos Manokwari, Ferdy Lalenoh, keenam ODGJ tersebut menunjukkan gejala ekstrem dan melakukan tindakan anarkis yang mengganggu ketertiban umum. "Sejak tahun 2024, kita mengirim pasien jiwa ke RSU Provinsi Papua Barat karena mereka memiliki fasilitas dan tenaga medis yang memadai," jelas Lalenoh. Hal ini menghindari perlunya merujuk pasien ke daerah lain, mempercepat proses perawatan dan meminimalisir kendala geografis.
Sayangnya, banyak ODGJ yang menunjukkan perlawanan saat dievakuasi karena minimnya dukungan dan pendampingan dari keluarga. "Sebenarnya untuk menangani ODGJ butuh dukungan keluarga, tapi di sini kesulitan kita memang keluarga kurang peduli," ungkap Lalenoh. Kurangnya dukungan keluarga menjadi tantangan utama dalam penanganan ODGJ di Manokwari. Selain ODGJ yang melakukan tindakan anarkis, Dinsos juga menangani ODGJ yang berasal dari luar Manokwari, dengan rehabilitasi dilakukan hingga keluarga ditemukan dan pasien dapat dipulangkan ke daerah asal.
Rehabilitasi ODGJ di Manokwari: Tantangan dan Upaya Pemerintah
Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat menjadi rujukan utama untuk perawatan ODGJ di Manokwari. Para pasien mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat dari dokter spesialis jiwa. Setelah menjalani perawatan, sebagian ODGJ menjalani terapi rawat jalan dan dikembalikan kepada keluarganya, namun membutuhkan perhatian intensif untuk pengobatan lanjutan. Peran keluarga dalam proses pemulihan sangat krusial, namun seringkali menjadi kendala utama.
Proses evakuasi dan rehabilitasi ODGJ seringkali dihadapkan pada tantangan, terutama dari ODGJ yang melakukan perlawanan. Hal ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih humanis dan melibatkan keluarga secara aktif dalam proses tersebut. Pemerintah Kabupaten Manokwari menyadari pentingnya dukungan keluarga dalam pemulihan ODGJ dan tengah berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal tersebut.
ODGJ yang direhabilitasi berasal dari berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya melakukan tindakan anarkis yang membahayakan lingkungan sekitar, sementara yang lain merupakan ODGJ yang ditemukan terlantar atau berasal dari luar Manokwari. Dinsos Manokwari berkomitmen untuk memberikan layanan rehabilitasi yang komprehensif dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan ODGJ.
Jumlah ODGJ di Manokwari dan Program Intervensi
Jumlah ODGJ di Kabupaten Manokwari terbilang fluktuatif, dengan rata-rata sekitar 60 orang yang tersebar di sembilan distrik sejak tahun 2022. Fluktuasi ini dipengaruhi oleh adanya ODGJ yang datang dari luar Manokwari. Meskipun demikian, Dinsos Manokwari telah secara konsisten menjalankan program intervensi ODGJ sejak tahun 2021, sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini.
Program intervensi ini bertujuan untuk mendeteksi dini kasus ODGJ, memberikan layanan kesehatan mental yang tepat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jiwa. Program ini juga mencakup upaya untuk melibatkan keluarga dan komunitas dalam proses penanganan ODGJ. Dinsos Manokwari terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan jangkauan program intervensi ODGJ untuk memastikan kesehatan mental masyarakat terjaga.
Rehabilitasi ODGJ merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Manokwari untuk memberikan layanan kesehatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Upaya ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang aman, nyaman, dan kondusif bagi semua warga.
Ke depannya, diharapkan akan ada peningkatan kerjasama antara Dinsos Manokwari, fasilitas kesehatan, dan masyarakat dalam menangani isu ODGJ. Peningkatan kesadaran masyarakat dan dukungan keluarga sangat penting untuk keberhasilan program rehabilitasi dan pencegahan ODGJ.