Eri Cahyadi Kembali Terpilih Sebagai Ketua Apeksi Periode 2025-2030
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali dipercaya memimpin Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk periode 2025-2030, dengan fokus pada inovasi daerah dan sinkronisasi program dengan pemerintah pusat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk periode 2025-2030. Pemilihan ini diumumkan dalam Sidang Pleno IV Musyawarah Nasional (Munas) VII Apeksi 2025 di Surabaya pada Jumat, 9 Mei 2024. Keputusan ini disambut positif oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Eri Cahyadi.
Sekretaris Jenderal Kemendagri, Komjen Pol. Tomsi Tohir, menyampaikan ucapan selamat dan terima kasih atas terpilihnya kembali Eri Cahyadi. Ia menekankan pentingnya Apeksi sebagai wadah inovasi dan kolaborasi antar kota di Indonesia. Kemendagri berharap Apeksi di bawah kepemimpinan Eri Cahyadi dapat mendorong terciptanya perubahan positif bagi bangsa Indonesia.
Tomsi Tohir juga memberikan contoh konkret bagaimana program sukses dari satu kota dapat diadopsi oleh kota lain. Ia mencontohkan program pemberian telur rebus kepada ibu hamil dan anak kurang gizi di Gorontalo sebagai solusi efektif untuk mengatasi masalah stunting dengan biaya yang minimal. Hal ini menunjukkan bagaimana Apeksi dapat memfasilitasi pembelajaran dan berbagi praktik baik antar pemerintah kota.
Kepemimpinan Eri Cahyadi dan Visi Apeksi
Eri Cahyadi menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar anggota Apeksi dalam menghadapi berbagai permasalahan di daerah. Ia juga menyatakan bahwa setiap permasalahan tidak hanya menjadi beban pengurus, melainkan tanggung jawab bersama seluruh anggota Apeksi.
Lebih lanjut, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa visi dan misi Apeksi harus selaras dengan visi dan misi Presiden RI. Hal ini berarti, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) setiap kota harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Sebagai contoh, Eri Cahyadi mencontohkan program pemerintah pusat untuk Indonesia bebas sampah pada tahun 2029. Untuk mendukung program tersebut, setiap kota harus memiliki tempat pemilahan sampah mandiri guna mengurangi tumpukan sampah. Ia juga menyebutkan dukungan pemerintah pusat berupa bantuan alat pemilahan sampah bagi kota-kota yang menghasilkan sampah lebih dari 1000 ton per hari.
Selain masalah sampah, Eri Cahyadi juga menyoroti pentingnya sistem satu data. Dengan sistem satu data yang terintegrasi dari pemerintah pusat, permasalahan seperti kemiskinan dan stunting dapat diatasi lebih efektif. Ia juga menambahkan bahwa perbedaan data antara pemerintah kota dan BPS (Badan Pusat Statistik) telah menjadi perhatian dan sedang diupayakan solusinya.
Pentingnya Kolaborasi dan Inovasi
Pemilihan kembali Eri Cahyadi sebagai Ketua Apeksi menandakan kepercayaan besar terhadap kepemimpinannya. Ke depannya, Apeksi diharapkan dapat menjadi wadah yang lebih efektif untuk mendorong inovasi dan kolaborasi antar pemerintah kota dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan di Indonesia. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Dengan fokus pada program-program prioritas nasional dan penerapan sistem satu data, Apeksi di bawah kepemimpinan Eri Cahyadi diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan daerah dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi dan inovasi menjadi kata kunci dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.
Dukungan penuh dari Kemendagri menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam memberdayakan pemerintah kota untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik. Kepemimpinan Eri Cahyadi diharapkan dapat membawa Apeksi ke arah yang lebih maju dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.