Erupsi Gunung Marapi: Dentuman Keras Terdengar Hingga Padang Panjang, BPBD Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi pada Senin malam, dentumannya terdengar hingga Padang Panjang, dan BPBD diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir.
Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pada Senin, 21 April 2024, pukul 21.41 WIB. Erupsi tersebut menimbulkan dentuman keras yang terdengar hingga ke Kota Padang Panjang dan sekitarnya, bahkan menyebabkan getaran yang terasa hingga ke kaca-kaca jendela rumah warga. Kejadian ini telah dikonfirmasi oleh Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi dan Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang, Suaidi Ahadi. Erupsi tersebut juga memicu imbauan peningkatan kewaspadaan, khususnya terhadap potensi banjir di wilayah sekitar gunung.
Salah seorang warga Padang Panjang, Ferix, menuturkan, "Dentumannya terdengar keras hingga kaca-kaca jendela bergetar." Ia menggambarkan betapa mengagetkannya letusan tersebut, terlebih karena saat itu sedang turun hujan. Kondisi cuaca hujan ini menjadi perhatian khusus mengingat potensi peningkatan risiko bencana hidrometeorologi.
Meskipun tinggi kolom abu vulkanik tidak terpantau karena tertutup awan, PGA Gunung Marapi mencatat erupsi terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 30,5 milimeter dan berdurasi sekitar 58 detik. Data ini menunjukkan kekuatan letusan yang signifikan dan perlu diwaspadai.
Erupsi Gunung Marapi dan Imbauan Kewaspadaan
Menanggapi erupsi Gunung Marapi, Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang, Suaidi Ahadi, telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini terutama terkait dengan peningkatan intensitas curah hujan di sekitar Gunung Marapi. Suaidi menekankan pentingnya antisipasi potensi banjir yang mungkin terjadi akibat curah hujan tinggi pasca-erupsi.
Suaidi menjelaskan sistem level siaga banjir yang diterapkan. Siaga I mengindikasikan genangan air yang membahayakan dan tak kunjung surut. Siaga II menandakan meluasnya wilayah genangan air. Siaga III, kondisi yang saat ini diimbau, meminta masyarakat untuk berhati-hati dan bersiap menghadapi potensi banjir. Siaga IV menunjukkan kondisi normal tanpa peningkatan debit air yang signifikan.
Imbauan peningkatan kewaspadaan ini penting untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar Gunung Marapi. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada dan mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Antisipasi Potensi Banjir
Dengan kondisi hujan yang terus berlanjut, BPBD Padang Panjang didesak untuk meningkatkan level kewaspadaan menjadi siaga III. Hal ini merupakan langkah preventif untuk meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi akibat banjir. Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi terkini dari pihak berwenang dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana.
Perlu diingat bahwa meskipun erupsi Gunung Marapi telah terjadi, potensi bahaya masih ada. Peningkatan curah hujan dapat memicu aliran lahar dingin atau banjir bandang. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangatlah penting.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan informasi dari BPBD dan instansi terkait. Tetap tenang dan waspada adalah kunci dalam menghadapi situasi seperti ini.
Semoga situasi dapat segera terkendali dan masyarakat di sekitar Gunung Marapi tetap aman.