Festival Balon Udara Citra Raya Sebabkan Kemacetan Parah
Festival Balon Udara di Mal Ciputra Tangerang menyebabkan kemacetan parah di Kawasan Citra Raya Cikupa-Panongan pada Minggu sore, 13 April 2025, akibat membludaknya pengunjung.
Kemacetan lalu lintas terjadi di Kawasan Citra Raya Cikupa-Panongan, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Minggu, 13 April 2025, akibat membludaknya pengunjung Festival Balon Udara di Mal Ciputra Tangerang. Kemacetan ini terjadi di dua arah, baik menuju maupun meninggalkan kawasan tersebut, melibatkan kendaraan roda dua dan empat yang mengakibatkan penumpukan parah hingga sore hari sekitar pukul 16.13 WIB.
Penumpukan kendaraan terjadi karena banyaknya pengunjung yang datang ke festival balon udara. Beberapa kendaraan bahkan parkir di bahu jalan dan trotoar, memperparah kondisi kemacetan. Arus balik pada pukul 17.55 WIB semakin memperburuk situasi, menyebabkan kemacetan parah hingga pintu utama kawasan Citra Raya. Polisi langsung turun tangan untuk mengurai kemacetan.
Kasat Lantas Polresta Tangerang, AKP Riska Tri Ardita, menyatakan bahwa sekitar 15 personel Satlantas Polresta Tangerang dan 8 personel Polsek Panongan dikerahkan untuk mengurai kemacetan dan melakukan pengalihan arus lalu lintas. AKP Riska mengungkapkan bahwa kemacetan terjadi karena kurangnya koordinasi dengan pihak penyelenggara, sehingga penanganan kemacetan dilakukan secara reaktif. Pihak kepolisian berencana untuk mengkonfirmasi izin penyelenggaraan acara tersebut.
Kemacetan Akibat Festival Balon Udara
Kemacetan yang terjadi di Kawasan Citra Raya disebabkan oleh membludaknya pengunjung Festival Balon Udara di Mal Ciputra Tangerang. Jumlah pengunjung yang jauh melebihi perkiraan menyebabkan penumpukan kendaraan di sekitar lokasi acara. Hal ini mengakibatkan arus lalu lintas tersendat dan menimbulkan kemacetan panjang di sepanjang jalan.
Pihak kepolisian menyatakan belum menerima pemberitahuan resmi mengenai penyelenggaraan festival tersebut. Ketidakadaan koordinasi antara penyelenggara dan pihak berwenang menyebabkan kesulitan dalam mengantisipasi dan mengatasi kemacetan yang terjadi. Petugas kepolisian bekerja keras untuk mengurai kemacetan dan mengalihkan arus lalu lintas agar situasi kembali kondusif.
Meskipun situasi lalu lintas sudah berangsur kondusif berkat pengaturan buka tutup yang dilakukan petugas, kejadian ini menyoroti pentingnya koordinasi antara penyelenggara acara besar dengan pihak berwenang, terutama terkait dengan manajemen lalu lintas dan keamanan. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga untuk perencanaan acara serupa di masa mendatang.
Penjelasan Pihak Mal Ciputra Tangerang
Marcomm Manager Mal Ciputra Tangerang, Intan Amalia, menjelaskan bahwa pelaksanaan Festival Balon Udara telah sesuai dengan aturan penerbangan di Indonesia. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas bandara di sekitar Tangerang, untuk memastikan keselamatan dan keamanan acara tersebut.
Balon udara yang digunakan dalam festival ini dipastikan terikat dan hanya akan diterbangkan dengan ketinggian 20 hingga 30 meter, setinggi gedung pusat perbelanjaan. Pihak Mal Ciputra juga mempertimbangkan faktor cuaca, dan jika kondisi cuaca buruk seperti angin kencang atau hujan lebat, balon udara tidak akan diterbangkan.
Semua balon udara berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah. Meskipun telah dilakukan persiapan dan koordinasi, kejadian ini menunjukkan perlunya antisipasi yang lebih matang terkait dengan jumlah pengunjung dan manajemen lalu lintas untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Koordinasi yang lebih baik antar pihak terkait sangat penting untuk memastikan kelancaran acara dan keselamatan pengunjung.
Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi penyelenggara acara besar untuk selalu mempertimbangkan aspek manajemen lalu lintas dan koordinasi dengan pihak berwenang. Perencanaan yang matang dan komunikasi yang efektif sangat penting untuk mencegah terjadinya kemacetan dan memastikan kelancaran acara.