Freeport Dapat Kuota Ekspor 1 Juta Ton Konsentrat Tembaga, Siap Dongkrak Perekonomian?
Pemerintah memberikan lampu hijau ekspor konsentrat tembaga Freeport sekitar 1 juta ton, meskipun sempat terhambat insiden kebakaran di smelter Gresik.
Jakarta, 7 Maret 2025 - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan kuota ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) mencapai sekitar 1 juta ton. Pengumuman ini mengakhiri masa ketidakpastian pasca berakhirnya izin ekspor pada 31 Desember 2024 dan insiden kebakaran di smelter Gresik.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Beliau menjelaskan bahwa kuota tersebut merupakan perkiraan sementara, dan akan dievaluasi kembali dalam enam bulan ke depan. Proses evaluasi ini akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kinerja PTFI dan perkembangan pasar internasional.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba), Tri Winarno, menambahkan bahwa revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) PTFI telah diajukan dan sedang dalam proses evaluasi pemerintah. Setelah evaluasi selesai, kuota ekspor resmi akan diumumkan.
Kuota Ekspor dan Bea Keluar
Meskipun pemerintah memberikan kuota ekspor, PTFI tetap harus memenuhi kewajiban. Salah satunya adalah terkait bea keluar. Tri Winarno menjelaskan bahwa batas bawah bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga adalah 7,5 persen. Namun, penetapan besaran pasti bea keluar akan ditentukan oleh Kementerian Keuangan.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan kesiapan perusahaan untuk mengekspor 1,3 juta ton konsentrat tembaga senilai 5 miliar dolar AS. Ia optimistis izin ekspor akan segera diperoleh. Namun, optimisme tersebut sempat terganggu oleh insiden kebakaran di unit pengolahan asam sulfat smelter Gresik pada Oktober 2024.
Kejadian tersebut menghentikan sementara operasional di Gresik, sehingga Freeport mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga. Tony Wenas berharap dapat mencapai target ekspor 1,3 juta ton hingga Desember 2025.
Dampak terhadap Perekonomian
Ekspor konsentrat tembaga dari Freeport memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Pendapatan negara dari bea keluar dan pajak akan meningkat, serta memberikan kontribusi terhadap devisa negara. Selain itu, ekspor ini juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Papua.
Namun, pemerintah juga menekankan pentingnya pembangunan smelter dalam negeri. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil tambang dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah. Pemerintah berharap PTFI dapat terus berkomitmen terhadap pembangunan smelter dan pemenuhan kewajiban lainnya.
Dengan adanya kuota ekspor ini, diharapkan dapat memberikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi dampak dari kebijakan ini terhadap perekonomian nasional dan lingkungan.
Proses evaluasi dan pengawasan yang ketat akan memastikan agar manfaat ekonomi dari ekspor konsentrat tembaga dapat dinikmati secara optimal oleh negara, sekaligus menjaga keberlanjutan industri pertambangan di Indonesia. Ke depan, pemerintah akan terus berupaya untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan prinsip pembangunan berkelanjutan.