Gempa 4,8 Magnitudo Guncang Sukabumi, Cianjur Alami Getaran dan Warga Panik
Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang berpusat di Sukabumi, Jawa Barat, terasa hingga Cianjur dan menyebabkan kepanikan warga meskipun kerusakan bangunan dilaporkan minim.
Gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa sore menjelang waktu berbuka puasa. Getaran gempa terasa hingga ke sejumlah kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Cianjur, menyebabkan kepanikan warga meskipun kerusakan bangunan dilaporkan minim. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur langsung menerjunkan petugas untuk melakukan pendataan kerusakan dan memastikan keselamatan warga.
Pusat gempa berada di koordinat 7.38 LS, 107.10 BT. Gempa yang terjadi menjelang berbuka puasa ini membuat warga di beberapa kecamatan di selatan Cianjur, seperti Sindangbarang, Pasirkuda, Sukanagara, dan Campakamulya, panik dan berhamburan keluar rumah. Meskipun getaran cukup kuat, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan signifikan akibat gempa tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menyatakan bahwa timnya telah diterjunkan bersama Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk melakukan pendataan menyeluruh. Mereka akan mencatat secara detail dampak gempa, termasuk potensi kerusakan yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata. Langkah cepat ini diambil untuk memastikan keamanan dan memberikan respons yang tepat terhadap situasi pasca gempa.
Pendataan Kerusakan dan Imbauan Kewaspadaan
BPBD Cianjur hingga saat ini masih menunggu hasil pendataan lengkap dari petugas di lapangan. Meskipun data sementara menunjukkan tidak ada kerusakan berarti, Asep Kusmanawijaya tetap mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak panik. "Untuk pastinya kami masih menunggu hasil pendataan petugas dan relawan, namun kami imbau warga untuk waspada dan tidak panik," katanya.
Imbauan kewaspadaan ini penting mengingat potensi gempa susulan. BPBD Cianjur menyarankan agar warga mengetahui prosedur evakuasi dan tempat aman terdekat. Saat merasakan gempa, warga diminta segera mencari tempat aman di luar rumah dan tetap berada di luar selama beberapa menit setelah getaran berhenti untuk menghindari potensi bahaya dari gempa susulan.
Petugas BPBD juga akan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang mitigasi bencana gempa bumi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi dampak negatif jika terjadi gempa bumi di masa mendatang. Pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi terus ditekankan.
Kesaksian Warga dan Dampak Psikologis
Warga di Kecamatan Sindangbarang, Dhea (55), menceritakan pengalamannya saat gempa terjadi. "Sekitar tiga kali getaran yang kami rasakan, informasi-nya ada gempa juga di Kecamatan Pasirkuda dan Sukanagara selain gempa Sukabumi, terasa cukup kencang," ujarnya. Ia dan warga lainnya sempat berhamburan keluar rumah dan bertahan di luar selama belasan menit karena khawatir akan adanya gempa susulan.
Pengalaman serupa kemungkinan dialami warga di kecamatan lain yang merasakan getaran gempa. Selain kerusakan fisik, gempa juga dapat menimbulkan dampak psikologis, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana. Oleh karena itu, dukungan psikososial juga penting diberikan kepada masyarakat yang terdampak, untuk membantu mereka mengatasi trauma dan kecemasan pasca gempa.
BPBD Cianjur dan instansi terkait lainnya akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat. Kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi bencana alam dan meminimalisir dampaknya.
Meskipun kerusakan fisik akibat gempa relatif minim, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan.