Gempa M 5,2 Guncang Bayah Banten, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah barat daya Bayah, Banten, Sabtu pagi, namun BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan tidak menyebabkan kerusakan signifikan.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,2 mengguncang wilayah barat daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, pada Sabtu, 15 Maret 2025, pukul 06.55.10 WIB. Pusat gempa berada di koordinat 7,15 Lintang Selatan (LS) dan 106,11 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 17 kilometer. Meskipun getarannya terasa hingga beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Palabuhan Ratu, Cicurug, dan Bogor, berdasarkan informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Febby Rizky Pratama yang menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kerusakan infrastruktur, fasilitas umum dan sosial, permukiman, rumah warga, maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. "Gempa berkekuatan 5,2 itu juga tidak menimbulkan kerusakan infrastruktur fasilitas umum dan sosial, permukiman, rumah warga, maupun jatuhnya korban jiwa," katanya di Lebak, Sabtu. Hal ini tentu menjadi kabar yang melegakan bagi masyarakat di sekitar pusat gempa.
BPBD Lebak mengimbau masyarakat, khususnya di Kecamatan Bayah yang merupakan wilayah terdekat dengan pusat gempa, untuk tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa. Pihaknya juga meminta relawan tangguh di seluruh kecamatan untuk tetap melakukan pemantauan dan siaga terhadap potensi dampak susulan. Imbauan untuk tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks juga disampaikan oleh BPBD Lebak, menekankan pentingnya informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber resmi.
Gempa Tidak Sebabkan Kerusakan Signifikan
Meskipun kekuatan gempa mencapai M 5,2, dampaknya terhadap infrastruktur dan kehidupan masyarakat di sekitar pusat gempa terbilang minim. BPBD Lebak secara aktif melakukan pemantauan dan belum menerima laporan kerusakan berarti. Hal ini menunjukkan bahwa bangunan di wilayah tersebut relatif tahan terhadap guncangan gempa. Kecepatan respon BPBD Lebak dalam memberikan informasi dan imbauan kepada masyarakat juga patut diapresiasi.
Ketiadaan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan merupakan berkah tersendiri. Ketahanan infrastruktur dan kesigapan tim penanggulangan bencana menjadi faktor kunci dalam meminimalisir dampak negatif gempa. Masyarakat juga menunjukkan kesadaran dengan tetap tenang dan tidak panik menghadapi situasi tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Penting bagi masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, terutama dalam situasi darurat seperti gempa bumi.
Imbauan Kepada Masyarakat dan Kesiapsiagaan
BPBD Lebak menekankan pentingnya masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Informasi resmi dari BMKG dan BPBD harus menjadi rujukan utama, guna menghindari penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat menimbulkan keresahan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Relawan tangguh di berbagai kecamatan juga diminta untuk tetap siaga dan melakukan pemantauan. Peran relawan sangat penting dalam membantu masyarakat dan memberikan informasi terkini di lapangan. Koordinasi yang baik antara BPBD, relawan, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi situasi darurat.
Kejadian gempa ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana. Masyarakat perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana alam, termasuk gempa bumi. Simulasi dan pelatihan evakuasi juga perlu dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
"Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi berita bohong hoaks," tegas Febby Rizky Pratama. Pernyataan ini menekankan pentingnya peran media dan masyarakat dalam menyebarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab.
Lokasi Gempa dan Getaran yang Terasa
Gempa bumi berpusat di 29 kilometer barat daya Bayah, Banten, dengan kedalaman 17 kilometer. Lokasi ini relatif dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga getaran gempa terasa cukup signifikan di beberapa wilayah. Getaran gempa dilaporkan terasa hingga Palabuhan Ratu, Cicurug, Kabandungan, Cidolog, Sukaraja, Simpenan, Bogor, Cianjur, dan Serang.
Meskipun getaran terasa di beberapa wilayah, namun intensitasnya bervariasi tergantung jarak dari pusat gempa. BMKG mencatat kekuatan gempa M 5,2, yang termasuk dalam kategori gempa menengah. Gempa dengan kekuatan tersebut umumnya dapat menyebabkan getaran yang terasa, namun jarang menimbulkan kerusakan yang parah jika bangunannya tahan gempa.
Informasi mengenai lokasi gempa dan getaran yang terasa penting untuk dipahami masyarakat, guna meningkatkan pemahaman tentang risiko bencana dan kesiapsiagaan menghadapi kejadian serupa di masa mendatang. Pemahaman ini akan membantu masyarakat untuk bersikap lebih tenang dan mengambil langkah-langkah yang tepat saat terjadi gempa.
Kesimpulannya, gempa M 5,2 di Bayah, Banten, tidak menimbulkan kerusakan signifikan dan tidak berpotensi tsunami. Namun, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana dan pentingnya mengakses informasi yang akurat dari sumber resmi.