Generasi Z dan Konten Kreatif: Antara Ide Segar dan Norma Masyarakat
Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, menekankan pentingnya generasi Z menciptakan konten kreatif yang inovatif namun tetap selaras dengan norma dan etika masyarakat, seiring meningkatnya popularitas profesi content creator.
Generasi Z, dengan ide-ide segarnya, tengah menjadi kekuatan besar dalam industri kreatif. Namun, bagaimana mereka dapat menciptakan konten yang inovatif tanpa mengabaikan norma-norma masyarakat? Pertanyaan ini menjadi sorotan, terutama dengan semakin populernya profesi content creator. Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Padang Wicaksono, baru-baru ini memberikan pandangannya terkait hal ini.
Dalam sebuah seminar di Depok, Kamis, 30 Januari, Padang Wicaksono menekankan pentingnya pemahaman norma dan etika bagi generasi Z dalam berkarya. Menurutnya, generasi muda ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan platform dan konten kreatif yang menarik. Mereka dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar, seperti seminar dan diskusi, untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menciptakan konten yang berkualitas.
Padang menambahkan, "Generasi Z bisa menyerap ilmu dari acara seminar dan diskusi dengan belajar membuat konten kreatif atau mengembangkan platform." Ia juga menegaskan pentingnya memperhatikan norma yang berlaku dan memastikan konten yang dihasilkan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini menjadi kunci agar konten kreatif tidak hanya menarik, tetapi juga bertanggung jawab.
Popularitas profesi content creator memang tengah meroket. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, profesi ini menjadi salah satu yang paling banyak dicari pada tahun 2024. Berbagai platform media sosial yang berkembang pesat telah membuka peluang bagi banyak orang untuk terjun ke industri kreatif ini.
Beragam jenis konten bermunculan, mulai dari konten keseharian, storytelling, kuliner, fashion, edukasi, hingga hiburan. Ini menunjukkan betapa luasnya cakupan industri kreatif dan besarnya potensi yang dapat digali oleh generasi Z.
Namun, dengan semakin banyaknya konten yang beredar, penting bagi generasi Z untuk tetap memegang teguh nilai-nilai etika dan norma yang berlaku. Konten yang kreatif dan inovatif harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai positif dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan kontroversi atau merugikan masyarakat.
Kesimpulannya, potensi generasi Z dalam industri kreatif sangat besar. Namun, kesuksesan mereka bergantung pada kemampuan untuk menyeimbangkan kreativitas dengan tanggung jawab sosial. Dengan memperhatikan norma dan etika masyarakat, generasi Z dapat berkontribusi secara positif pada perkembangan industri kreatif Indonesia.