Golkar DKI Jakarta Dukung Penuh Pemerintahan Pramono-Rano
DPD Golkar DKI Jakarta menyatakan dukungan penuh terhadap pemerintahan Gubernur Pramono Anung dan Wagub Rano Karno, meskipun sempat menjadi posko pemenangan lawan pada Pilkada 2024.
Jakarta, 17 Maret 2024 - Dalam sebuah acara buka puasa bersama di DPD Golkar DKI Jakarta, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, secara resmi menyatakan dukungan penuh partainya terhadap pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno. Pernyataan ini disampaikan di tengah dinamika politik pasca Pilkada DKI Jakarta 2024 yang lalu. Dukungan tersebut diberikan untuk pembangunan Jakarta ke depannya.
Zaki menekankan komitmen Golkar untuk mendukung kepemimpinan Gubernur Pramono dan jajaran Pemprov DKI Jakarta. Ia mengakui berbagai tantangan yang dihadapi Gubernur Pramono dalam lima tahun ke depan, namun ia optimis program pembangunan Pemprov DKI akan selaras dengan program pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan partai pendukung pemerintah.
Pernyataan dukungan ini cukup mengejutkan mengingat sejarah politik yang telah dilalui. Seperti yang diungkapkan Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta, Basri Baco, kantor DPD Golkar sebelumnya digunakan sebagai posko pemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 dan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Artinya, Golkar sempat berada di kubu yang berbeda dengan Pramono Anung.
Dukungan Golkar: Sebuah Babak Baru
Basri Baco menjelaskan, "Di tempat ini juga kami berjibaku kurang lebih hampir empat bulan berpikir keras pulang pagi rapat sampai pagi demi melawan Pak Gubernur sebenarnya. Namun takdir berkata lain Pak Gubernur, hari ini yang menjadi Gubernur adalah Pramono Anung Wibowo." Pernyataan ini menunjukkan adanya perubahan sikap politik yang signifikan dari Golkar DKI Jakarta.
Ia menambahkan bahwa Pilkada DKI Jakarta 2024 telah usai. Sebagai partai pro-pemerintah, Golkar tidak memiliki pilihan lain selain mendukung pemerintahan yang sah. "Alhamdulillah semua setuju Pak Gubernur. Mohon maaf kami agak menjaga etika kemarin. Terlambat menghadap kecuali sudah pelantikan, demi untuk menjaga perasaan yang di sebelah sana," ujar Baco, menjelaskan alasan keterlambatan dukungan.
Baco juga mengapresiasi kehadiran Gubernur Pramono dan Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin dalam acara buka puasa tersebut. Kehadiran mereka dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap Partai Golkar. "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada dua pimpinan kita, yaitu Pak Gubernur dan Ketua DPRD. Dua tokoh sentral di DKI Jakarta, hari ini hadir menghadiri kegiatan kita. Tidak lain adalah karena menghargai dan menghormati keluarga besar Partai Golkar," jelasnya.
Pramono Anung: Kejutan dan Hubungan Baik
Gubernur Pramono Anung sendiri mengaku tersanjung atas undangan buka puasa dari DPD Golkar DKI Jakarta. Ia menyatakan, "Ini pertama kali partai politik yang mengundang yang saya penuhi. Ini pertama kali, PDI Perjuangan sendiri baru mengundang saya besok (18/3)." Pernyataan ini menunjukkan kedekatan dan hubungan baik yang terjalin antara Gubernur Pramono dan Partai Golkar.
Pramono juga mengungkapkan hubungan baiknya dengan Ahmed Zaki Iskandar, Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, yang pernah bertugas bersamanya di Komisi I DPR RI. Lebih lanjut, Pramono mengaku tidak pernah membayangkan akan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia bahkan sempat terkejut dengan penugasan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, untuk menjadi calon gubernur.
Pramono menambahkan, "Saya ini menjadi calon gubernur, kalau bisa menolak pada waktu itu pasti saya sudah menolak, dan saya menolak. Tetapi ya memang kadang-kadang kita tidak tahu garis tangan." Pernyataan ini menunjukkan kerendahan hati dan penerimaan atas takdir politik yang membawanya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Dukungan Golkar DKI Jakarta terhadap pemerintahan Pramono-Rano menandai babak baru dalam dinamika politik DKI Jakarta. Hal ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas pemerintahan dan mendorong percepatan pembangunan di Jakarta.