Gotong Royong: Kunci Pembangunan Surabaya di Masa Depan, Kata Ketua DPRD
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menilai semangat gotong royong Eri Cahyadi sangat penting untuk keberhasilan pembangunan Surabaya di periode kedua, meskipun anggaran APBD 2025 yang mencapai Rp12,3 triliun dinilai belum cukup.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, memasuki periode kedua kepemimpinannya dengan menekankan semangat gotong royong sebagai kunci pembangunan Kota Pahlawan. Hal ini mendapat apresiasi dari Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, yang menilai semangat tersebut sangat penting untuk keberhasilan pembangunan Surabaya di masa mendatang. Namun, tantangan besar muncul dari keterbatasan anggaran yang dihadapi.
Adi Sutarwijono menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Eri Cahyadi dalam membangun Surabaya dengan semangat kebersamaan. Ia mencontohkan keberhasilan Surabaya melewati pandemi COVID-19 sebagai bukti nyata kekuatan gotong royong antara pemerintah dan masyarakat. "Semangat (gotong royong) ini betul-betul ditunjukkan oleh Wali Kota Surabaya," ujar Adi di Surabaya, Selasa (4/3).
Meskipun demikian, Adi juga menyoroti besarnya kebutuhan anggaran untuk merealisasikan program pembangunan Surabaya periode 2025-2030. Dengan APBD Surabaya tahun 2025 sebesar Rp12,3 triliun, ia menilai jumlah tersebut masih kurang untuk menunjang seluruh program yang direncanakan.
Tantangan Anggaran dan Prioritas Pembangunan
Adi Sutarwijono menjelaskan bahwa dari total APBD Rp12,3 triliun, belanja daerah telah mencapai sekitar Rp9 triliun. Sektor pendidikan saja membutuhkan anggaran sebesar Rp2,5 triliun, belum termasuk berbagai item prioritas lainnya. Oleh karena itu, DPRD Surabaya akan berkoordinasi intensif dengan Wali Kota Eri Cahyadi untuk menentukan skala prioritas pembangunan.
"Nanti Pak Wali Kota akan bertemu dengan DPRD Surabaya untuk mengonsultasikan kira-kira apa hal yang menjadi prioritas dikerjakan," kata Adi. Diskusi ini bertujuan untuk memastikan efektifitas penggunaan anggaran dan pencapaian hasil pembangunan yang maksimal.
Lebih lanjut, Adi menekankan pentingnya kolaborasi antara eksekutif dan legislatif dalam menentukan program prioritas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan Surabaya tetap berjalan efektif dan efisien meskipun dengan keterbatasan anggaran.
DPRD Surabaya berkomitmen untuk mendukung penuh program-program pembangunan yang telah ditetapkan, dengan tetap memperhatikan aspek transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran.
Menyeimbangkan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat
Wali Kota Eri Cahyadi sendiri mengakui tantangan pengelolaan fiskal yang dihadapi. Ia menekankan perlunya skala prioritas dalam pelaksanaan program pembangunan. "Program kerakyatan terutama aspek pendidikan dan kesehatan, harus berjalan beriringan dengan program infrastruktur skala menengah-besar yang membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan perekonomian," tutur Eri Cahyadi.
Eri Cahyadi menjelaskan bahwa strategi ini bertujuan untuk menjaga level pertumbuhan ekonomi Surabaya. Namun, pertumbuhan ekonomi tersebut tidak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan warga, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan fiskal pemerintah dalam melanjutkan pembangunan.
Dengan demikian, diharapkan pembangunan di Surabaya dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga dengan cepat, sekaligus menjadi solusi atas tantangan pengelolaan fiskal yang kompleks. "Ini semata-mata agar warga Surabaya bisa merasakan dampak pembangunan secara lebih cepat, sekaligus ikhtiar solusi di tengah tantangan pengelolaan fiskal yang tidak mudah," tegasnya.
Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pembangunan yang terencana dan terukur, dengan tetap memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.