Gubernur Babel Tegaskan Netralitas Guru dalam Pilkada Ulang Pangkalpinang
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menekankan pentingnya netralitas guru dalam Pilkada Ulang Pangkalpinang dan menjanjikan mutasi bagi mereka yang terlibat politik praktis.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, dengan tegas meminta para guru di Kota Pangkalpinang untuk bersikap netral dalam Pilkada Ulang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang. Pernyataan ini disampaikan saat beliau melakukan inspeksi mendadak ke SMA Negeri 2 Kota Pangkalpinang pada Senin, 28 April. Inspeksi tersebut bertujuan untuk mengevaluasi sarana prasarana sekolah, proses belajar mengajar, dan secara keseluruhan meningkatkan kualitas pendidikan di Bangka Belitung.
Dalam kunjungannya, Gubernur Arsani menekankan pentingnya peran guru sebagai pendidik dan bukan sebagai aktor politik. "Saya minta para guru bersikap netral menjelang pilkada ulang tahun ini," tegas Gubernur Arsani. Beliau menambahkan bahwa sekolah harus menjadi tempat yang bebas dari pengaruh politik praktis, agar fokus utama tetap pada pendidikan.
Lebih lanjut, Gubernur Arsani menyampaikan konsekuensi bagi guru yang terlibat politik praktis. "Bagi guru-guru yang berpolitik tentunya akan mendapatkan sanksi dan sudah merupakan risiko," ujarnya. Ancaman mutasi bagi guru yang terbukti mendukung atau menjadi tim sukses salah satu calon wali kota menjadi penegasan komitmen Gubernur untuk menjaga integritas dunia pendidikan.
Netralitas Guru: Jaminan Kualitas Pendidikan
Gubernur Arsani meyakini masih banyak guru yang berdedikasi tinggi, memiliki potensi besar, dan bertanggung jawab secara moral. Beliau berharap agar para guru dapat fokus pada tugas utamanya sebagai pendidik, tanpa terpengaruh oleh dinamika politik. "Mulai sekarang ini guru-guru jangan berpolitik lagi dalam pilkada, apalagi jika kandidat pilihannya kalah nanti," pesannya.
Sikap tegas Gubernur ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan kondusif. Dengan netralitas guru, proses belajar mengajar dapat berjalan optimal tanpa terganggu oleh kepentingan politik. Hal ini penting untuk menjamin kualitas pendidikan dan mencetak generasi muda yang berkualitas.
Gubernur Arsani juga menekankan pentingnya reformasi di lingkungan sekolah. "Dirinya meyakini masih banyak guru yang berbakti dan mempunyai idealis. Jadi kedatangan saya ke sini bukan sesuatu yang menakutkan melainkan untuk reformasi seluruh kepala sekolah, mencari pemimpin yang potensial dan proporsional," jelasnya.
Evaluasi dan Penyegaran di Lingkungan Sekolah
Sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Gubernur Arsani berjanji akan mengevaluasi seluruh kepala sekolah di Kepulauan Bangka Belitung. Evaluasi ini bertujuan untuk penyegaran dan penyehatan sistem pendidikan di daerah tersebut. "Tugas saya sebagai gubernur akan mengevaluasi seluruh kepala sekolah untuk penyegaran dan penyehatan. Oleh karena itu, saya akan mencari bibit dari seluruh kepala sekolah di Babel ini sehingga dapat dijadikan contoh baik,” tegasnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menciptakan sistem pendidikan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas. Dengan adanya evaluasi dan penyegaran, diharapkan akan muncul pemimpin-pemimpin pendidikan yang kompeten dan berintegritas.
Inspeksi mendadak Gubernur Arsani ke SMA Negeri 2 Pangkalpinang bukan hanya sekedar pengecekan sarana prasarana, tetapi juga merupakan bentuk komitmen untuk memastikan netralitas guru dalam Pilkada Ulang dan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bangka Belitung secara menyeluruh.
Dengan demikian, diharapkan proses Pilkada Ulang dapat berjalan lancar dan terbebas dari intervensi politik dari pihak manapun, termasuk dari kalangan pendidik. Fokus utama tetap pada terciptanya proses demokrasi yang sehat dan bermartabat, serta terwujudnya kualitas pendidikan yang lebih baik di Bangka Belitung.