Gunung Ili Lewotolok di Lembata Erupsi Empat Kali, Warga Diminta Waspada
Gunung Ili Lewotolok di Lembata, NTT, mengalami empat kali erupsi pada 29 Januari 2024 dengan ketinggian asap mencapai 300 meter; warga sekitar dan pendaki diminta untuk waspada dan menjauhi radius bahaya.
Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Rabu, 29 Januari 2024, gunung ini tercatat erupsi sebanyak empat kali. Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang dan masyarakat sekitar.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Fajaruddin M Balido, melaporkan erupsi terjadi sejak pukul 00.00 hingga 24.00 WITA. Erupsi tersebut menghasilkan semburan material vulkanik dengan ketinggian bervariasi, mencapai 100 hingga 300 meter. Warna asap yang teramati pun beragam, mulai dari putih hingga kelabu.
Laporan lebih lanjut menyebutkan, amplitudo letusan berkisar antara 3.2 mm hingga 8.8 mm dengan durasi 34 hingga 42 detik. Selain erupsi, tercatat pula aktivitas kegempaan yang cukup signifikan. Gempa hembusan terjadi sebanyak 67 kali dengan amplitudo 1 mm hingga 6.1 mm dan durasi 19 hingga 37 detik. Ada juga satu kali gempa vulkanik dangkal dan satu kali gempa tektonik lokal.
Aktivitas kegempaan lainnya termasuk empat kali gempa tektonik jauh. Kondisi cuaca di sekitar gunung dilaporkan cerah, berawan, dan mendung dengan angin lemah hingga sedang. Suhu udara tercatat antara 25 hingga 30 derajat Celcius. Saat ini, Gunung Ili Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada).
Menyikapi situasi ini, Fajaruddin mengimbau masyarakat sekitar, pendaki, dan wisatawan untuk menjauhi radius dua kilometer dari pusat aktivitas gunung. Imbauan khusus juga diberikan kepada warga Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar mewaspadai potensi guguran atau longsoran lava dari bagian timur puncak.
Imbauan serupa juga disampaikan untuk menghindari wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 kilometer, serta sektor barat sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas. Ancaman bahaya guguran lava juga menjadi perhatian utama di sektor-sektor tersebut. Warga juga disarankan untuk menggunakan masker dan pelindung mata guna mencegah gangguan kesehatan akibat abu vulkanik.
Kesimpulannya, erupsi Gunung Ili Lewotolok menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap imbauan dari pihak berwenang. Pemantauan aktivitas gunung api terus dilakukan untuk memberikan informasi terkini dan memastikan keselamatan masyarakat.