Harimau Sumatra Terjebak di Pesisir Barat Lampung
Seekor harimau Sumatra berhasil ditangkap dalam kandang jebak di perkebunan Pekon Rawas, Pesisir Barat, Lampung, setelah dilaporkan memangsa ternak warga; evakuasi direncanakan malam hari.
Pesisir Barat, Lampung, 17 Februari 2024 - Sebuah kabar menggembirakan sekaligus menegangkan datang dari Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), spesies yang dilindungi, berhasil terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang di kawasan perkebunan Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah. Keberhasilan ini mengakhiri serangkaian kejadian meresahkan warga setempat.
Penangkapan Harimau Sumatra
Hermansyah, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat, membenarkan informasi tersebut saat dihubungi dari Lampung Selatan. Ia menyatakan bahwa dari tiga kandang jebak yang dipasang, satu di antaranya berhasil menangkap harimau tersebut di wilayah Atar Labu Wai. Penangkapan terjadi pada Senin, 17 Februari 2024.
Tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) langsung menuju lokasi untuk memeriksa kondisi harimau. "Sekarang harimau masih di lokasi kandang jebak menunggu tim BKSDA dan dokter hewan dari Provinsi untuk dibius dan dievakuasi, yang rencananya akan dilakukan malam ini," jelas Hermansyah.
Penyebab Penempatan Kandang Jebak
Pemasangan kandang jebak ini merupakan respon atas laporan warga mengenai serangan harimau yang berulang kali memangsa ternak dan anjing peliharaan. Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, BKSDA, pemerintah desa, dan kecamatan bekerja sama dalam operasi penjebakan ini.
Keberadaan harimau di sekitar pemukiman warga menimbulkan kekhawatiran dan ancaman bagi keselamatan penduduk. Oleh karena itu, upaya penangkapan menjadi langkah penting untuk melindungi baik keselamatan manusia maupun kelestarian satwa.
Imbauan Kepada Masyarakat
Meskipun satu harimau telah ditangkap, Hermansyah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan membatasi aktivitas di sekitar perkebunan, khususnya di lokasi kandang jebak lainnya. Kemungkinan masih ada harimau lain di wilayah tersebut. "Meskipun sedang ada harimau yang tertangkap, kami masih terus mengimbau warga setempat untuk membatasi aktivitas di daerah lokasi pasangan kandang jebak lainnya dan membatasi ke kebun pada jam tertentu karena kemungkinan masih ada harimau lainnya," tegas Hermansyah.
Langkah antisipasi ini penting untuk mencegah konflik lebih lanjut antara manusia dan satwa liar. Pencegahan konflik satwa liar memerlukan kerjasama yang erat antara pemerintah, lembaga konservasi, dan masyarakat.
Langkah Selanjutnya
Setelah dibius dan dievakuasi, harimau Sumatra tersebut akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. BKSDA akan menentukan langkah selanjutnya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan satwa tersebut, termasuk kemungkinan pelepasliaran kembali ke habitat aslinya setelah dinyatakan sehat dan layak.
Keberhasilan penangkapan ini menjadi bukti nyata pentingnya kerjasama dan kesigapan dalam menangani konflik satwa liar. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran berharga dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keselamatan bersama.
Kesimpulan
Penangkapan harimau Sumatra di Pesisir Barat merupakan langkah penting dalam melindungi baik manusia maupun satwa. Kerjasama antar lembaga dan kesadaran masyarakat sangat krusial dalam mencegah konflik serupa di masa mendatang. Semoga proses evakuasi dan perawatan harimau berjalan lancar.