Hipertensi Dominasi Keluhan Jamaah Calon Haji di Surabaya
Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya melaporkan hipertensi sebagai keluhan utama jamaah calon haji (JCH) sebelum keberangkatan, dengan imbauan penting bagi kesehatan JCH.
Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Surabaya melaporkan adanya temuan signifikan terkait kesehatan jamaah calon haji (JCH) Embarkasi Surabaya. Dari pemeriksaan di Poliklinik Asrama Haji, terungkap bahwa hipertensi mendominasi keluhan kesehatan JCH. Pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap hari terhadap sekitar 70 calon haji, dan sebagian besar menunjukkan gejala hipertensi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BBKK Surabaya, Rosidi Roslan, pada Rabu, 7 Mei 2024 di Poliklinik BBKK Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Selain hipertensi, beberapa keluhan kesehatan lain juga teridentifikasi. Gangguan pernapasan, anemia, dan diabetes juga dilaporkan dialami sejumlah JCH. Tingginya angka hipertensi ini menjadi perhatian serius, terutama bagi JCH lanjut usia atau mereka dengan riwayat penyakit penyerta. Kondisi kesehatan mereka perlu dijaga dengan lebih ketat sebelum dan selama perjalanan ibadah haji di Tanah Suci.
Suhu ekstrem di Arab Saudi, yang diperkirakan mencapai lebih dari 40 derajat Celcius, juga menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Suhu panas tersebut berpotensi memperparah kondisi kesehatan JCH yang sudah memiliki penyakit bawaan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan sangat penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan JCH selama menjalankan ibadah haji.
Pentingnya Pencegahan dan Antisipasi
Kepala BBKK Surabaya memberikan beberapa anjuran penting bagi para jamaah calon haji untuk menjaga kesehatan mereka. "Kami sangat menyarankan jamaah untuk menghindari aktivitas berat, selalu mengenakan alas kaki yang nyaman, mengonsumsi oralit sesuai kebutuhan, dan cukup minum air putih untuk mencegah dehidrasi," ujar Rosidi Roslan. Anjuran ini bertujuan untuk meminimalisir risiko kesehatan selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji.
Meskipun sebagian besar JCH telah diberangkatkan sesuai jadwal, terdapat tiga calon haji yang keberangkatannya ditunda. Ketiga JCH tersebut berasal dari Kediri, Gresik, dan Jombang. Mereka mengalami kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan medis di RSUD Haji Surabaya, dengan diagnosa diabetes dan gangguan ginjal. Hal ini menunjukkan pentingnya pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh sebelum keberangkatan.
Dengan keberangkatan kloter 19 pada Rabu siang menuju Bandara Internasional Juanda, total JCH Embarkasi Surabaya yang telah diberangkatkan mencapai 7.211 orang. Pada hari yang sama, Asrama Haji Embarkasi Surabaya akan kedatangan dua kloter baru, kloter 21 dan 22 dari Kabupaten Gresik dan Sidoarjo, yang tiba pukul 17.00 dan 21.00 WIB.
BBKK Surabaya berkomitmen untuk terus memantau dan mendampingi kesehatan para jamaah agar ibadah haji dapat berjalan dengan lancar. Tim medis akan terus siaga memberikan perawatan dan memastikan kesehatan JCH tetap terjaga selama masa pemberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji.
Jumlah Jamaah dan Persiapan Keberangkatan
- Total JCH Embarkasi Surabaya yang telah diberangkatkan hingga Rabu, 7 Mei 2024: 7.211 orang
- Kloter 21 (Gresik) tiba pukul 17.00 WIB
- Kloter 22 (Sidoarjo) tiba pukul 21.00 WIB
- Tiga JCH ditunda keberangkatannya karena masalah kesehatan
BBKK Surabaya menekankan pentingnya menjaga kesehatan bagi para jamaah calon haji, khususnya dalam menghadapi tantangan suhu ekstrem di Arab Saudi. Dengan persiapan yang matang dan pengawasan kesehatan yang ketat, diharapkan ibadah haji dapat berjalan lancar dan khusyuk bagi seluruh jamaah.