IAI Diminta Rancang Tata Letak Pembangunan Desa, 10 Ribu Desa Tergolong Tertinggal
Kementerian Desa meminta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) merancang tata letak pembangunan desa untuk mengatasi permasalahan sumber daya manusia, fasilitas, dan pendanaan di lebih dari 10 ribu desa tertinggal.
Jakarta, 8 September 2023 - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendesa PDTT), Ahmad Riza Patria, telah meminta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk merancang sebuah rencana pembangunan desa yang mempertimbangkan potensi masing-masing desa. Permintaan ini disampaikan dalam sebuah pertemuan di kantor Kementerian Desa pada Jumat lalu.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Desa, Riza Patria menekankan pentingnya rencana tersebut sebagai panduan dalam menentukan intervensi program yang akan diterapkan di desa-desa. Ia juga mengajak IAI untuk berkontribusi dalam pembangunan 75.265 desa di Indonesia. "Saya mengajak IAI untuk ikut membangun desa karena membangun desa berarti membangun Indonesia," katanya.
Kementerian menyadari perlunya kolaborasi dengan berbagai pihak mengingat jumlah desa yang sangat banyak. Hal ini penting karena pembangunan desa yang merata dan berkelanjutan membutuhkan sinergi berbagai keahlian dan sumber daya.
Tantangan Pembangunan Desa di Indonesia
Wamendesa Riza Patria memaparkan tiga permasalahan utama yang dihadapi desa-desa di Indonesia. Pertama, sumber daya manusia (SDM) desa masih belum memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kedua, kurangnya fasilitas dan infrastruktur di desa-desa. Ketiga, keterbatasan pendanaan dan modal.
Lebih lanjut, Wamendes menjelaskan bahwa dari total 75.265 desa di Indonesia, sekitar 14 persen atau lebih dari 10.000 desa dikategorikan sebagai desa "sangat tertinggal". Selain itu, sekitar 3.000 desa belum memiliki akses listrik, dan sekitar 22.000 desa belum memiliki akses internet. Kondisi ini menjadi tantangan serius bagi pemerataan pembangunan di Indonesia.
Ia menambahkan bahwa dengan menyelesaikan ketiga permasalahan tersebut, maka permasalahan di desa-desa Indonesia dapat teratasi. Hal ini membutuhkan pendekatan terpadu dan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak.
Peran IAI dalam Pembangunan Desa
IAI diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam perencanaan pembangunan desa. Perencanaan tata letak yang baik akan memastikan pembangunan yang efektif dan efisien, serta memperhatikan aspek keberlanjutan. IAI, dengan keahliannya dalam perencanaan dan desain, dapat membantu menciptakan desa-desa yang lebih maju dan mandiri.
Peran IAI tidak hanya sebatas perencanaan fisik, tetapi juga mencakup perencanaan sosial dan ekonomi. Dengan memahami potensi masing-masing desa, IAI dapat membantu merumuskan strategi pembangunan yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat desa.
Kolaborasi antara Kementerian Desa dan IAI diharapkan dapat menghasilkan rencana pembangunan desa yang terintegrasi dan komprehensif, yang mampu mengatasi berbagai tantangan pembangunan di tingkat desa.
Strategi Kementerian Desa untuk Pembangunan Desa
Untuk mendorong pembangunan desa, Kementerian Desa fokus pada tiga hal utama: pemberdayaan, pendampingan, dan pengawasan. Pemberdayaan masyarakat desa menjadi kunci utama dalam keberhasilan pembangunan. Pendampingan diberikan untuk memastikan program berjalan sesuai rencana, sementara pengawasan dilakukan untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.
Selain itu, Kementerian Desa juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kementerian/lembaga pemerintah lain, perguruan tinggi, LSM, media, dan organisasi masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi dan memperkuat upaya pembangunan desa.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif ini, diharapkan pembangunan desa di Indonesia dapat berjalan lebih efektif dan merata, sehingga kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat secara signifikan.