Ibu dan Bayi Lahir di SPBU Cianjur dalam Kondisi Sehat, Dipantau Tim Medis
Dinas Kesehatan Cianjur memastikan ibu dan bayi yang lahir di SPBU Sindangbarang dalam kondisi sehat dan terus dipantau perkembangannya oleh tim medis setempat.
Seorang ibu, Lasmawati (35), warga Desa Kertasari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melahirkan bayi laki-laki di sebuah SPBU pada Rabu, 19 Februari 2024. Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, namun beruntung ibu dan bayi dalam kondisi sehat dan terus membaik berkat penanganan medis yang cepat.
Kejadian bermula ketika Lasmawati, yang sedang hamil tua dan dalam perjalanan menuju rumah orang tuanya di Desa Mekarsari, Kecamatan Naringgul, merasakan kontraksi. Suaminya, Ardi Adrian (34), memutuskan untuk mengisi bahan bakar sepeda motor mereka di sebuah SPBU di Sindangbarang. Namun, tak disangka, Lasmawati mengalami pecah ketuban dan melahirkan di lokasi tersebut.
Beruntung, warga sekitar dengan sigap memberikan pertolongan dan membawa ibu dan bayi ke Puskesmas Sindangbarang. Petugas medis segera memberikan penanganan medis yang diperlukan. Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna, membenarkan kejadian tersebut dan memastikan kondisi ibu dan bayi terus dipantau.
Kondisi Ibu dan Bayi Terus Membaik
Nanang Priatna menjelaskan bahwa ibu dan bayi telah mendapat pengawasan khusus selama dua hari di Puskesmas. Tenaga kesehatan bergantian memantau kondisi mereka setiap jam. "Melihat kondisi ibu dan bayi laki-lakinya itu dalam kondisi sehat dan terus membaik, harapan kami dalam satu dua hari ke depan sudah dapat pulang ke rumah," kata Nanang.
Pihak Puskesmas akan terus memberikan pengawasan dan penanganan langsung hingga ibu dan bayi pulang ke rumah. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan tidak ada gejala lain yang muncul setelah mereka meninggalkan Puskesmas. Bahkan, begitu mendapat kabar kejadian tersebut, petugas Puskesmas langsung menuju SPBU, meskipun ibu dan bayi sudah terlebih dahulu dibawa ke Puskesmas.
"Sampai pagi ini ada petugas yang terus memantau kondisi ibu dan bayinya, kami pastikan sebelum pulang keduanya dalam kondisi sehat," tegas Nanang. Hal ini menunjukkan komitmen penuh dari pihak Puskesmas untuk memastikan keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi.
Kronologi Kejadian Menurut Suami Lasmawati
Ardi Adrian, suami Lasmawati, menceritakan kronologi kejadian tersebut. Mereka berencana menjalani proses persalinan di rumah orang tua Lasmawati yang berjarak puluhan kilometer dari Sindangbarang. Mereka berangkat Rabu siang karena Lasmawati sudah merasakan kontraksi ringan.
Ardi memutuskan untuk mengisi bahan bakar terlebih dahulu di SPBU. Saat menunggu, istrinya tiba-tiba mengalami kontraksi yang semakin intensif, pecah ketuban, dan pendarahan. Bayi mereka lahir di lokasi tersebut, beruntung tidak langsung jatuh karena tertahan oleh paha dan kaki ibunya.
Ardi mengungkapkan rasa syukurnya atas pertolongan warga sekitar yang segera membawa istri dan bayinya ke Puskesmas. "Kamis pagi kondisi istri dan anak ketiga kami terus membaik, setelah menjalani pemulihan di puskesmas harapan kami dapat segera pulang," ujarnya.
Kejadian ini menjadi bukti pentingnya kesigapan dan kerja sama masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama pada situasi darurat. Selain itu, peran tenaga kesehatan di Puskesmas Sindangbarang sangat vital dalam memastikan keselamatan ibu dan bayi.