Ibu Rumah Tangga di Tanggamus Diserang Buaya Saat Mandi di Sungai
Seorang ibu rumah tangga di Tanggamus, Lampung, menjadi korban serangan buaya saat mandi di Sungai Way Semaka dan kini dirawat intensif di rumah sakit.
Seorang ibu rumah tangga bernama Maryati (45), warga Pekon Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mengalami kejadian nahas pada Selasa (13/5) sore sekitar pukul 16.30 WIB. Saat mandi di Sungai Way Semaka, ia diserang buaya dan mengalami luka parah di lutut kiri.
Peristiwa ini dibenarkan oleh Kapolsek Semaka Polres Tanggamus, AKP Sutarto. Ia menjelaskan bahwa korban diserang saat mandi di sungai yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya. Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi di lokasi tersebut.
Akibat serangan buaya tersebut, Maryati kini menjalani perawatan intensif di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Kondisi terkini korban masih dalam penanganan medis dan terus dipantau pihak berwenang.
Serangan Buaya di Sungai Way Semaka
Kapolsek Sutarto mengungkapkan bahwa ini bukan insiden pertama serangan buaya di Sungai Way Semaka, tepatnya di Pekon Sripurnomo. Pihaknya telah mencatat dua kejadian serupa terjadi di lokasi yang sama. Hal ini menjadi perhatian serius dan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada.
AKP Sutarto juga menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan imbauan kepada warga sekitar agar tidak melakukan aktivitas di sungai, terutama mandi atau berendam, untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali. Sungai Way Semaka, menurutnya, memiliki potensi bahaya yang perlu diwaspadai masyarakat.
Imbauan ini disampaikan mengingat potensi bahaya yang mengintai di aliran sungai tersebut. Kepolisian setempat berharap masyarakat dapat lebih berhati-hati dan mematuhi imbauan yang telah disampaikan untuk mencegah terjadinya korban selanjutnya.
Lebih lanjut, AKP Sutarto menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap satwa liar, khususnya di wilayah perairan terbuka. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga keselamatan diri saat berada di dekat habitat hewan buas.
Kesaksian Warga Sekitar
Mad Ali, warga Pekon Sripurnomo, memberikan kesaksiannya mengenai keberadaan buaya di Sungai Way Semaka. Ia mengatakan bahwa warga sekitar sudah terbiasa melihat beberapa ekor buaya muncul ke permukaan sungai.
“Biasanya berjemur di sana. Dua sampai tiga ekor. Yang satu panjangnya sekitar tiga meter, yang satu empat meter. Itu mulut mangap sampai berjam-jam,” ujar Mad Ali menggambarkan ukuran dan perilaku buaya yang sering terlihat di sungai tersebut.
Kesaksian Mad Ali ini semakin memperkuat pentingnya imbauan dari pihak kepolisian agar masyarakat menghindari aktivitas di sungai. Keberadaan buaya yang berukuran besar dan sering terlihat di permukaan sungai menunjukkan tingginya risiko serangan bagi siapapun yang berada di dekatnya.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat sekitar untuk selalu waspada dan menghindari aktivitas di sungai yang berpotensi bahaya. Pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan diri di lingkungan sekitar juga perlu ditingkatkan.
Peristiwa ini juga menyoroti pentingnya upaya konservasi dan pengelolaan lingkungan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah konflik antara manusia dan satwa liar. Upaya-upaya untuk mengurangi risiko konflik manusia dan satwa liar perlu terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.