IHSG Anjlok Tajam: Airlangga Soroti Faktor Global dan Domestik
Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan penurunan IHSG hari ini dipengaruhi oleh faktor global, seperti pertemuan FOMC The Fed, dan faktor domestik, termasuk RDG BI dan laporan keuangan emiten.
Penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 18 Maret 2023, telah menjadi sorotan publik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa pelemahan ini dipengaruhi oleh faktor global dan domestik. Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed yang akan datang, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), laporan keuangan emiten, serta pelemahan tajam pada kelompok saham tertentu, semuanya berkontribusi pada pergerakan IHSG yang negatif. Hal ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap kebijakan moneter AS dan kondisi ekonomi domestik.
Airlangga, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, menyatakan bahwa pasar masih menunggu hasil pertemuan FOMC. "Kita lihat secara global kan besok ada FOMC meeting. Nah, tentu market masih menunggu," ujarnya. Beliau juga menekankan pentingnya evaluasi terhadap regulasi trading halt 5 persen, yang sebelumnya diterapkan selama pandemi COVID-19, untuk memastikan relevansi aturan tersebut dengan kondisi pasar terkini. Pernyataan ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap dampak regulasi terhadap pasar saham.
Meskipun IHSG mengalami penurunan signifikan, Airlangga menegaskan fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Ia membandingkan situasi ini dengan fluktuasi pasar saham di negara lain. "Kalau penurunan ini kan di berbagai negara saham naik turun, biasa. Saham di negara lain minggu-minggu lalu turun cukup dalam, mungkin sekarang baru berimbas ke kita 1-2 hari," jelasnya. Pernyataan ini bertujuan untuk menenangkan pasar dan memberikan keyakinan akan kekuatan ekonomi Indonesia.
Faktor Global dan Domestik yang Mempengaruhi IHSG
Pertemuan FOMC The Fed menjadi perhatian utama pasar global. Keputusan The Fed terkait kebijakan moneter AS akan berdampak signifikan terhadap pasar keuangan internasional, termasuk Indonesia. Selain itu, RDG BI juga menjadi faktor domestik yang turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Keputusan BI terkait suku bunga dan kebijakan moneter lainnya akan berpengaruh terhadap daya tarik investasi di pasar saham Indonesia.
Laporan keuangan emiten juga berperan penting. Kinerja keuangan perusahaan yang kurang memuaskan dapat menyebabkan penurunan harga saham. Pelemahan tajam pada kelompok saham tertentu juga memperparah penurunan IHSG. Faktor-faktor ini menunjukkan kompleksitas yang mempengaruhi pergerakan IHSG.
Airlangga menambahkan bahwa transparansi kebijakan pemerintah sangat penting untuk menjaga kepercayaan pasar. Kejelasan regulasi dan komunikasi yang efektif akan membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Trading Halt dan Evaluasi Regulasi
Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan trading halt pada pukul 11.19 WIB setelah IHSG anjlok 5,02 persen ke level 6.146. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan yang signifikan. Airlangga menyoroti perlunya evaluasi terhadap mekanisme trading halt untuk memastikan efektivitas dan relevansi aturan tersebut dalam menjaga stabilitas pasar.
Evaluasi ini penting untuk memastikan aturan tersebut tetap relevan dengan kondisi pasar yang dinamis. Regulasi yang adaptif akan membantu melindungi investor dan menjaga stabilitas pasar saham. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi regulasi yang ada.
Airlangga memastikan bahwa perkembangan ini akan dilaporkan kepada Presiden. Laporan tersebut akan memberikan gambaran lengkap mengenai situasi pasar saham dan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah.
Kesimpulan
Penurunan tajam IHSG merupakan dampak dari faktor global dan domestik yang saling berkaitan. Pertemuan FOMC The Fed, RDG BI, laporan keuangan emiten, dan pelemahan kelompok saham tertentu menjadi faktor utama. Pemerintah menekankan pentingnya transparansi kebijakan dan evaluasi regulasi untuk menjaga kepercayaan pasar dan stabilitas ekonomi.