ILASP: Integrasi Data Pertanahan Indonesia untuk Akurasi dan Pembangunan Berkelanjutan
Pemerintah Indonesia memperkuat integrasi data pertanahan lewat program ILASP, kolaborasi antar kementerian yang bertujuan untuk mencegah tumpang tindih administrasi pertanahan dan mendukung pembangunan berkelanjutan dengan pendanaan dari Bank Dunia.
Pemerintah Indonesia tengah berupaya menyelesaikan masalah tumpang tindih administrasi pertanahan yang selama ini menjadi kendala pembangunan. Untuk itu, program Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASP) diluncurkan. Program ini diresmikan pada 05 Februari 2024 di Jakarta dan bertujuan untuk mengintegrasikan data pertanahan secara menyeluruh.
Kolaborasi Antar Kementerian
ILASP merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Transmigrasi, Kementerian Kehutanan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Informasi Geospasial (BIG). Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menjelaskan bahwa program ini penting untuk mencegah terulangnya masalah tumpang tindih data, seperti kasus 3,7 juta hektare tumpang tindih antara lahan hutan dan perkebunan kelapa sawit.
Dengan ILASP, diharapkan administrasi tanah di Indonesia akan terpetakan secara detail dan akurat. "Semua akan terpetakan, mana yang hutan, mana yang non-hutan, mana yang transmigrasi, mana yang punya pemerintah, mana yang desa, ini akan ketahuan semua. Termasuk mana yang laut," jelas Menteri Nusron.
Pendanaan dan Target Program
Program ILASP mendapatkan pendanaan hibah dari Bank Dunia sebesar 653 juta dolar AS atau sekitar Rp10,64 triliun (dengan kurs Rp16.300). Dana tersebut akan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Pulau Jawa dan Bali pada tahun 2025 oleh BIG.
Selain itu, ILASP juga akan mencakup Kebijakan Satu Peta (One Map Policy) dan Kebijakan Satu Rencana Tata Ruang (One Spatial Planning Policy). Kedua kebijakan ini dinilai krusial untuk mendukung investasi dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Manfaat ILASP bagi Pembangunan Berkelanjutan
Keberhasilan ILASP akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan data pertanahan yang terintegrasi dan akurat, investasi akan lebih terarah dan transparan. Proses perizinan dan administrasi pertanahan juga akan menjadi lebih efisien dan efektif.
Program ini juga akan membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat terkait pengelolaan sumber daya alam dan tata ruang. Dengan demikian, ILASP diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Kesimpulan
Program ILASP merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pengelolaan data pertanahan. Dengan dukungan pendanaan dari Bank Dunia dan kolaborasi antar kementerian, program ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tumpang tindih administrasi pertanahan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Keberhasilan ILASP akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.