Imbauan Setda Tulungagung: Gerakan PSN Cegah Demam Berdarah
Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tulungagung, Jawa Timur pada Januari 2025 mendorong Setda Tulungagung untuk mengimbau warga giat melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Kenaikan Kasus Demam Berdarah di Tulungagung
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, tengah menghadapi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Data dari Dinas Kesehatan Tulungagung menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Pada Januari 2025, tercatat 144 kasus DBD, dengan tiga kematian. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Januari 2024 yang hanya mencatat 56 kasus dengan dua kematian. Meskipun di Februari 2025 kasus mulai menurun, dengan 22 kasus di minggu kedua bulan tersebut, tetap menjadi perhatian serius.
Imbauan Aktif PSN dari Setda Tulungagung
Menanggapi lonjakan kasus DBD, Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tulungagung mengeluarkan imbauan, bahkan instruksi, kepada seluruh masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Hal ini dinilai sebagai langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit yang mematikan ini. Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya ini.
"Lonjakan kasus masih terjadi di awal tahun 2025 ini, meskipun di bulan Februari ini, kasus mulai menunjukkan penurunan. Hingga minggu kedua Februari, kami mencatat 22 kasus, meskipun angka ini masih relatif tinggi," ungkap Desi.
Desi juga mengingatkan bahwa puncak kasus DBD di Tulungagung biasanya terjadi pada bulan April dan Oktober. Kondisi cuaca yang masih mendukung hujan diperkirakan akan mempengaruhi penyebaran penyakit, sehingga potensi lonjakan kasus masih mungkin terjadi.
Efektivitas PSN dalam Penanggulangan DBD
Meskipun tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 2024, potensi outbreak yang diperkirakan terjadi justru tidak muncul. "Outbreak di Tulungagung terakhir kali tercatat pada 2019. Seharusnya fenomena serupa terjadi pada 2024, tapi ternyata tidak ada KLB," tambah Desi. Fakta ini semakin menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan secara konsisten.
Yang lebih memprihatinkan, mayoritas kasus DBD di Tulungagung menyerang anak-anak. Tiga kasus kematian pada Januari 2025 semuanya melibatkan anak-anak, dua di Kecamatan Pakel dan satu di Kecamatan Sumbergempol. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
"Tidak ada cara yang lebih efektif selain PSN untuk menanggulangi DBD. Fogging tanpa dibarengi PSN tidak akan efektif. Kami terus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari puskesmas, desa, hingga kecamatan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan PSN," tegas Desi.
Langkah-langkah Pencegahan DBD
Untuk mencegah penyebaran DBD, masyarakat diimbau untuk melakukan beberapa langkah sederhana namun efektif, antara lain:
- Membersihkan lingkungan sekitar rumah secara rutin.
- Menguras bak mandi dan tempat penampungan air minimal seminggu sekali.
- Menutup rapat tempat penampungan air.
- Menggunakan abate atau larvasida untuk membunuh jentik nyamuk.
- Memelihara kebersihan lingkungan sekitar.
Dengan kerja sama dan kesadaran masyarakat, diharapkan penyebaran DBD di Tulungagung dapat dikendalikan dan angka kematian dapat ditekan.
Kesimpulan
Peningkatan kasus DBD di Tulungagung menjadi alarm bagi seluruh masyarakat. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari individu hingga pemerintah daerah, sangat penting untuk menekan angka kasus dan mencegah kematian akibat DBD.