Indonesia Ajak Jepang Perluas Investasi di Sektor Perdagangan
Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, meminta Jepang meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di sektor perdagangan dan industri pendukung, demi menjaga stabilitas ekonomi regional.
Jakarta, 18 Mei 2025 - Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, menyerukan kepada pemerintah Jepang untuk memperluas investasinya di Indonesia, terutama di sektor perdagangan dan industri pendukung. Seruan ini disampaikan dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Miyaji Takuma, di Jeju, Korea Selatan baru-baru ini. Pertemuan tersebut membahas peningkatan kerja sama ekonomi bilateral di tengah dinamika global yang kompleks.
Dalam pernyataannya yang diterima Minggu, Santoso menekankan kesiapan Indonesia untuk mendengarkan dan mencari solusi bersama demi menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif. "Indonesia mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia, terutama di sektor perdagangan dan industri pendukung. Kami terbuka untuk mendengarkan dan mencari solusi untuk setiap hambatan dalam proses investasi," ujarnya.
Menanggapi tantangan dinamika global, Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdagangan yang terbuka, adil, dan berbasis aturan. Indonesia juga berkomitmen meningkatkan akses pasar dengan memperluas jangkauan ke negara-negara non-tradisional untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekspor nasional.
Peningkatan Investasi dan Dukungan Akses Pasar
Budi Santoso juga meminta dukungan Jepang terhadap proses aksesi Indonesia ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP). Indonesia telah meminta dukungan penuh Jepang untuk pembentukan Kelompok Kerja Aksesi agar dapat memulai proses negosiasi akses pasar, termasuk perdagangan barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah. Hal ini dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif.
Sementara itu, Menteri Takuma menyampaikan apresiasinya atas sikap Indonesia di tengah situasi perdagangan global yang semakin tegang. Jepang menganggap pendekatan Indonesia yang memprioritaskan kerja sama dan dialog konstruktif sebagai langkah positif dalam menjaga stabilitas ekonomi regional. Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, Menteri Takuma mengundang Menteri Santoso untuk menghadiri Osaka Kansai Expo 2025 pada April-Oktober 2025.
Kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang terus menunjukkan tren positif. Nilai total perdagangan Indonesia-Jepang periode Januari-Maret 2025 tercatat sebesar US$7,70 miliar. Pada tahun 2024, angka tersebut mencapai US$35,67 miliar, dengan nilai ekspor Indonesia ke Jepang sebesar US$20,71 miliar dan impor sebesar US$14,96 miliar. Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar US$5,74 miliar. Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi batu bara, gas minyak bumi, bijih tembaga, limbah logam mulia, dan nikel.
Produk Impor dari Jepang
Sebaliknya, produk impor Indonesia dari Jepang meliputi suku cadang kendaraan bermotor, kendaraan penumpang, baja non-paduan, dan kendaraan bermotor rakitan. Kerja sama ekonomi yang kuat antara Indonesia dan Jepang diharapkan dapat terus ditingkatkan melalui peningkatan investasi dan perluasan akses pasar. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara dan stabilitas ekonomi regional.
Pemerintah Indonesia optimistis bahwa peningkatan investasi Jepang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan dukungan Jepang terhadap aksesi Indonesia ke CPTPP diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi bilateral kedua negara di masa mendatang. Kemitraan strategis ini akan membuka peluang yang lebih besar bagi peningkatan perdagangan dan investasi di berbagai sektor.
Dengan terus memperdalam kerja sama ekonomi, Indonesia dan Jepang dapat bersama-sama menghadapi tantangan global dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Peningkatan investasi Jepang di sektor-sektor strategis di Indonesia akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan berkontribusi pada kesejahteraan rakyat Indonesia.