Indonesia-AS Bahas Tarif, Bidik Reduksi Guncangan dan Buka Peluang Ekonomi Baru
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis negosiasi Indonesia-AS terkait tarif dapat mengurangi guncangan ekonomi dan membuka peluang baru, dengan fokus pada dialog dan diversifikasi pasar ekspor.
Jakarta, 26 April 2024 - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa strategi Indonesia untuk mengurangi dampak tarif timbal balik Amerika Serikat bertujuan untuk mengurangi guncangan ekonomi dan membuka peluang ekonomi baru di lebih banyak negara. Pernyataan ini disampaikan beliau dalam wawancara di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia 2025.
"Saya optimistis langkah-langkah yang kami siapkan tidak hanya membantu kami mengurangi guncangan, tetapi juga membuka lebih banyak peluang untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan," ujar Sri Mulyani dalam wawancara tersebut. Hal ini juga dijelaskan beliau melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, pada hari Sabtu.
Indonesia memprioritaskan dialog untuk memahami perspektif dan niat pemerintah AS. Langkah selanjutnya, Indonesia akan mengajukan solusi untuk membantu mempersempit defisit perdagangan AS dengan Indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, termasuk melalui deregulasi dan reformasi administrasi.
Negosiasi Bilateral dan Diversifikasi Pasar
Negosiasi bilateral antara Indonesia dan AS sedang berlangsung. Sebagai bagian dari strategi, Indonesia juga berupaya untuk mendiversifikasi pasar ekspornya. "Pembahasan kami dengan mitra, seperti ASEAN Plus Three dan Uni Eropa, masih berlangsung untuk kepentingan bersama dalam mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan," kata Sri Mulyani.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, sebelumnya memperkirakan bahwa penyeimbangan defisit perdagangan AS dengan negara-negara mitra dapat memakan waktu dua atau tiga tahun. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia menerima pujian atas upaya negosiasi yang cepat dan proposal kerja sama yang komprehensif untuk mengatasi defisit perdagangan AS.
Indonesia telah mengajukan lima area kerja sama, yaitu ketahanan energi nasional, akses pasar ekspor, deregulasi bisnis dan investasi, rantai pasokan industri strategis dan mineral kritis, serta akses teknologi dan inovasi. Indonesia dan AS juga sepakat untuk mengadakan diskusi teknis intensif selama dua minggu mendatang untuk mencari solusi konkret dan saling menguntungkan.
Langkah Konkret Indonesia
Indonesia menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengurangi dampak tarif AS. Hal ini terlihat dari upaya aktif dalam berdialog, mencari solusi, dan mendiversifikasi pasar ekspor. Deregulasi dan reformasi administrasi juga menjadi bagian penting dari strategi Indonesia.
Kerja sama yang diusulkan Indonesia mencakup berbagai sektor penting, mulai dari energi hingga teknologi. Hal ini menunjukkan pendekatan holistik Indonesia dalam menghadapi tantangan perdagangan global. Diskusi teknis intensif yang akan dilakukan menunjukkan keseriusan kedua negara dalam mencari solusi yang saling menguntungkan.
Dengan optimisme Menteri Keuangan dan upaya konkret yang dilakukan, diharapkan negosiasi Indonesia-AS dapat menghasilkan kesepakatan yang baik bagi kedua negara. Diversifikasi pasar ekspor juga akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah dinamika perdagangan global.
Keberhasilan negosiasi ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan, seperti yang diharapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.