Indonesia Optimis Bangun 9 Juta Talenta Digital hingga 2030
Menkominfo Meutya Hafid optimis Indonesia dapat mencetak 9 juta talenta digital hingga 2030 melalui kolaborasi multisektor, salah satunya dengan Amazon Web Services (AWS).
Bekasi, Jawa Barat, 19 Februari 2024 - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Meutya Hafid, mengungkapkan optimismenya terhadap pencapaian target Indonesia dalam mencetak sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030. Hal ini dapat terwujud melalui kolaborasi yang kuat antar berbagai sektor, baik pemerintah, swasta, maupun akademisi. Salah satu kolaborasi strategis tersebut telah terjalin dengan Amazon Web Services (AWS) melalui program Digital Talent Scholarship yang ditujukan bagi generasi muda Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Balai Pengembangan dan Pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Bekasi pada Rabu lalu, Menkominfo Hafid menyampaikan, "Kami telah mendapat informasi bahwa AWS telah memberikan pelatihan kepada 800 ribu talenta digital. Target kita adalah menciptakan sembilan juta talenta digital pada tahun 2030." Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghadapi tantangan kekurangan talenta digital di Indonesia.
Dengan pelatihan talenta digital yang ekstensif, Menkominfo Hafid optimis Indonesia tidak akan tertinggal dalam kemajuan teknologi, khususnya dalam teknologi kecerdasan buatan (AI). Ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam program pelatihan ini. "Oleh karena itu, melihat angka-angka ini, kita bisa merasa optimis, dan pemerintah meminta semua pemangku kepentingan untuk berpartisipasi membangun bangsa bersama-sama," tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan program ini bergantung pada sinergi berbagai pihak.
Kolaborasi AWS dan Komitmen Pemerintah
Menkominfo Hafid memberikan apresiasi tinggi kepada AWS atas kontribusinya dalam menyediakan kurikulum berbasis cloud computing. Pelatihan yang diberikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga mencakup pelatihan praktik dan sertifikasi yang diakui industri. Hal ini memastikan para talenta digital memiliki keahlian yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Ia berharap kontribusi AWS dalam pelatihan dan pengembangan talenta digital di Indonesia akan menghasilkan kemajuan teknologi dan melahirkan generasi yang andal di bidang teknologi informasi dan AI. "Kami menunggu pihak lain bergabung (dalam pelatihan talenta digital) karena ini adalah pendidikan untuk bangsa. Tentu, ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan pihak lain untuk memainkan peran di pasar Indonesia," ujarnya. Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya peran sektor swasta dalam pengembangan talenta digital.
Program pelatihan yang komprehensif ini diharapkan mampu menjawab tantangan kekurangan talenta digital di Indonesia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk AWS, target sembilan juta talenta digital pada tahun 2030 bukanlah hal yang mustahil.
Menangani Kesenjangan Talenta Digital
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, sebelumnya juga telah menyatakan bahwa pemerintah tengah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia. "Kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk mengatasi atau mengurangi apa yang kami sebut kesenjangan talenta digital," katanya pada 17 Februari 2025. Pernyataan ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menangani isu krusial ini.
Pemerintah menyadari bahwa pengembangan talenta digital merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting bagi kemajuan bangsa. Dengan kolaborasi yang efektif dan komitmen yang kuat dari semua pihak, Indonesia dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi era digital yang semakin kompetitif.
Program Digital Talent Scholarship bersama AWS merupakan langkah nyata dalam upaya tersebut. Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi kolaborasi serupa di masa mendatang, guna memastikan Indonesia memiliki sumber daya manusia yang terampil dan siap menghadapi tantangan global di bidang teknologi.
Target sembilan juta talenta digital pada tahun 2030 merupakan ambisi yang besar, namun bukan tanpa kemungkinan. Dengan komitmen pemerintah, dukungan sektor swasta, dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, Indonesia dapat mencapai tujuan tersebut dan menjadi pemain utama di kancah teknologi global.