Indonesia Perkuat Kerja Sama Ekonomi Strategis dengan Korea Selatan
Indonesia dan Korea Selatan sepakat memperkuat kemitraan ekonomi, khususnya investasi dan perdagangan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, ditandai dengan pertemuan antara pejabat kedua negara.
Indonesia dan Korea Selatan menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi strategis. Pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, dan mitranya dari Korea Selatan, Kim Hong Kyun, pada 14 Mei lalu menjadi momentum penting dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk mendorong iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan bagi investor Korea Selatan di Indonesia.
Dalam jumpa pers pada Sabtu lalu, Nasir menekankan pentingnya penguatan kemitraan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia menyatakan bahwa investasi dan perdagangan menjadi sektor krusial yang perlu diperkuat. Hal ini sejalan dengan posisi strategis Korea Selatan sebagai mitra penting bagi Indonesia. Nasir juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama strategis melalui keterlibatan yang lebih intensif antara kedua kepala negara.
Selain isu ekonomi, pertemuan tersebut juga membahas dukungan Indonesia terhadap kepemimpinan Korea Selatan dalam MIKTA (Mexico, Indonesia, South Korea, Turkey, Australia) pada tahun 2025. Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap multilateralism dalam menghadapi tantangan global, dan menekankan pentingnya peran MIKTA sebagai kekuatan konstruktif dalam tata kelola global. MIKTA sendiri merupakan koalisi negara-negara dengan kekuatan menengah yang dibentuk pada tahun 2013 untuk mempromosikan kerja sama global yang efektif dan inklusif.
Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia-Korea Selatan
Kim Hong Kyun, dalam pertemuan tersebut, juga menegaskan kembali dedikasi Korea Selatan untuk memperkuat Kemitraan Strategis Khusus dengan Indonesia. Ia menyebut Indonesia sebagai mitra penting bagi Korea Selatan, dan optimis bahwa pemerintahan Korea Selatan yang baru akan terus berkomitmen untuk memperkuat kemitraan ini. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan.
Sebagai bentuk nyata dari komitmen tersebut, Kim Hong Kyun mengundang Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri KTT Pemimpin APEC di Gyeongju pada Oktober 2025. Undangan ini menunjukkan tingginya prioritas yang diberikan Korea Selatan terhadap hubungan bilateral dengan Indonesia. Indonesia pun menyatakan kesiapannya untuk mendukung kepemimpinan Korea Selatan dalam APEC dan berkolaborasi dalam memajukan kesepakatan yang akan berdampak positif bagi ekonomi global.
Kerja sama ekonomi yang kuat antara Indonesia dan Korea Selatan tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi regional dan global. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat kedua negara.
Dukungan Terhadap Kepemimpinan Korea Selatan di MIKTA dan APEC
Dukungan Indonesia terhadap kepemimpinan Korea Selatan di MIKTA dan APEC mencerminkan komitmen Indonesia terhadap kerja sama multilateral. Keterlibatan aktif dalam forum internasional ini menunjukkan peran Indonesia sebagai negara yang bertanggung jawab dalam tata kelola global. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat tercipta solusi bersama untuk mengatasi berbagai tantangan global.
Kepemimpinan Korea Selatan di MIKTA dan APEC diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi perekonomian global. Indonesia siap berkolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut, sejalan dengan komitmen bersama untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan sejahtera.
Dengan adanya kerja sama yang erat ini, Indonesia dan Korea Selatan dapat saling memperkuat posisi di kancah internasional dan berkontribusi pada stabilitas ekonomi global.
Kesimpulan: Pertemuan antara pejabat Indonesia dan Korea Selatan menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan multilateral, menunjukkan komitmen kedua negara dalam menghadapi tantangan global dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.