Indonesia Tegaskan Netralitas di Persaingan Geopolitik, Jalin Kerja Sama Bilateral dengan Fiji
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk tidak terlibat dalam persaingan geopolitik dan memperkuat kerja sama bilateral dengan Fiji di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan pendidikan.
Presiden RI Prabowo Subianto, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Fiji Sitiveni Rabuka di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/4), menegaskan sikap Indonesia yang netral dalam persaingan geopolitik. Pertemuan tersebut menandai kunjungan resmi pertama PM Rabuka ke Indonesia dan peringatan lebih dari 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Prabowo menekankan tradisi non-blok Indonesia yang panjang. "Indonesia memiliki tradisi panjang non-blok. Kami tidak ingin terseret dalam persaingan geopolitik," tegas Prabowo. Ia juga menyoroti kesamaan posisi Indonesia dan Fiji dalam kancah internasional, yaitu komitmen pada kedaulatan negara, perdamaian, kerja sama, dan kolaborasi.
Pertemuan ini bukan hanya sekadar kunjungan kenegaraan, melainkan juga momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral yang saling menguntungkan. Kunjungan ini juga menjadi simbol dari hubungan diplomatik yang telah terjalin selama lebih dari setengah abad.
Penguatan Kerja Sama Bilateral Indonesia-Fiji
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi ekonomi, perdagangan, dan niaga antara Indonesia dan Fiji. Ia menyadari bahwa peristiwa global saling berkaitan. "Apa yang terjadi di satu bagian dunia akan memengaruhi semua bagian dunia. Oleh karena itu semakin penting bagi kita untuk bekerja sama guna mencapai hubungan yang erat antara negara kita," ujar Presiden.
Indonesia dan Fiji sepakat untuk melanjutkan berbagai kerja sama yang telah terjalin, termasuk di bidang pertahanan. Hal ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Fiji tentang Kerja Sama Bidang Pertahanan. Prabowo bahkan mengundang Fiji untuk melakukan latihan militer bersama di Indonesia, meliputi darat, laut, dan udara.
Selain kerja sama pertahanan, kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan. Indonesia membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi Fiji untuk menempuh pendidikan di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, baik vokasi, teknik, maupun pertanian. Beasiswa juga akan ditingkatkan melalui program beasiswa kemitraan antara negara berkembang.
Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia untuk melanjutkan kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun hubungan yang lebih erat dan saling menguntungkan dengan Fiji.
Fiji sebagai Mitra Penting Indonesia di Pasifik
Prabowo menilai Fiji sebagai mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik. Kedua negara memiliki kesamaan sebagai negara kepulauan, sehingga menghadapi tantangan dan memiliki kepentingan yang sama. "Kita sama-sama memiliki prinsip-prinsip paling menghormati antara bangsa-bangsa. Kita, kedua negara, menjunjung tinggi azas kedaulatan, azas kemerdekaan, azas hak-hak kesetaraan antara bangsa-bangsa," jelas Presiden.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Fiji yang telah terjalin sejak 1974 semakin diperkuat dengan kunjungan resmi PM Rabuka ini. Kunjungan tersebut menandai babak baru kerja sama bilateral kedua negara, yang diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua bangsa.
Kerja sama yang terjalin tidak hanya sebatas pada kerja sama antar pemerintah, tetapi juga mencakup kerja sama antar masyarakat. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk membangun hubungan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Dengan komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan memperkuat kerja sama, Indonesia dan Fiji siap menghadapi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik bagi kedua negara.