Integrasi Program IKAN di Babel Cegah Narkoba Masuk Sekolah Dasar dan Menengah Pertama
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintegrasikan Program IKAN (Integrasi Kurikulum Anti Narkoba) ke SD dan SMP untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada Selasa, 11 Maret 2024, mengintegrasikan Program Integrasi Kurikulum Anti Narkoba (IKAN) ke sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) se-Babel. Langkah ini diambil untuk mencegah dan memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah, mengingat angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang mengkhawatirkan, termasuk di kalangan remaja bahkan ibu hamil. Program IKAN, yang sebelumnya hanya diterapkan di SMA/SMK/SLB, kini diperluas cakupannya untuk melindungi generasi muda Babel dari bahaya narkoba sejak usia dini.
Kepala Dinas Pendidikan Babel, Evawi, menjelaskan bahwa perluasan program ini merupakan hasil kerja sama Pemprov Babel dengan BNN Babel. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mewujudkan Generasi Emas 2045 yang sehat dan bebas dari narkoba. Dengan mengintegrasikan program IKAN ke jenjang pendidikan dasar, diharapkan upaya pencegahan dapat dilakukan lebih dini dan efektif.
Perluasan Program IKAN ini didorong oleh data prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang cukup tinggi. Angka tersebut menunjukkan urgensi pencegahan yang komprehensif, dimulai dari usia dini. Oleh karena itu, integrasi program IKAN ke SD dan SMP menjadi langkah strategis untuk melindungi generasi muda Babel dari ancaman bahaya narkoba.
Perluasan Program IKAN ke SD dan SMP di Babel
Program IKAN akan diintegrasikan ke dalam beberapa mata pelajaran di SD dan SMP, seperti Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Penjaskes, IPA, Biologi, Kimia, dan Fisika. Dengan demikian, materi pencegahan narkoba akan disampaikan secara terintegrasi dan menyeluruh. Metode pembelajaran yang bervariasi akan digunakan untuk menjangkau siswa dengan lebih efektif.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Babel, program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari narkoba. Dengan mengintegrasikan program IKAN ke berbagai mata pelajaran, diharapkan siswa dapat memahami bahaya narkoba secara komprehensif dan terhindar dari penyalahgunaan.
Langkah ini juga merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Generasi Emas 2045. Dengan melindungi generasi muda dari bahaya narkoba, diharapkan Indonesia dapat memiliki generasi penerus yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi. Program IKAN diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan bagi anak-anak Babel dari ancaman narkoba.
"Program IKAN ini sangat penting, karena saat ini peredaran dan penyalahgunaan narkoba tidak hanya sudah merambah ke remaja, bahkan pelajar sekolah dasar," ujar Evawi.
Statistik Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia
Data dari BNN menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia yang terjerat penyalahgunaan narkoba mencapai 3,33 juta jiwa, atau 1,7 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini cukup mengkhawatirkan dan menunjukkan perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif.
Lebih memprihatinkan lagi, jumlah remaja berusia 15-25 tahun yang menggunakan narkoba mencapai 312.000 orang. Fakta bahwa ada ibu hamil yang juga menggunakan narkoba menunjukkan betapa luasnya dampak penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Data tersebut semakin menguatkan alasan perluasan Program IKAN ke SD dan SMP. Pencegahan dini menjadi kunci untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba dan melindungi generasi muda Indonesia.
"Alhamdulillah, selama ini Program IKAN ini sudah berjalan dengan baik dan ini akan terus dikembangkan agar anak-anak di daerah terbebas dari pengaruh narkoba," tambah Evawi.
Dengan adanya integrasi Program IKAN di SD dan SMP se-Babel, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba di kalangan pelajar. Upaya ini merupakan langkah penting dalam melindungi generasi muda dan mewujudkan cita-cita Generasi Emas 2045.