IPM Banyuwangi 2024 Tembus 74,30, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Atas 4 Persen!
Bupati Banyuwangi mengumumkan peningkatan IPM menjadi 74,30 pada 2024, disertai penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, serta peningkatan sektor pariwisata.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, baru-baru ini mengumumkan kabar gembira terkait peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Banyuwangi. Dalam penyampaian nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) akhir tahun anggaran 2024 di DPRD Kabupaten Banyuwangi, Senin, 17 Maret, Ipuk menyatakan bahwa IPM Banyuwangi pada tahun 2024 mencapai angka 74,30. Angka ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 73,79. Kenaikan ini bahkan melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
Capaian ini menunjukkan keberhasilan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Banyuwangi. Berbagai program dan kebijakan yang telah dijalankan terbukti efektif dalam mendorong pembangunan di berbagai sektor, mulai dari kesehatan dan pendidikan hingga ekonomi dan pariwisata. Kenaikan IPM ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Tidak hanya IPM, sejumlah indikator pembangunan lainnya juga menunjukkan tren positif. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pembangunan yang diterapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan di Banyuwangi berjalan seimbang dan berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Capaian Pembangunan Banyuwangi Tahun 2024
Lebih rinci, Bupati Ipuk menjelaskan bahwa persentase penduduk miskin di Banyuwangi turun dari 7,34 persen pada tahun 2023 menjadi 6,54 persen pada tahun 2024. Penurunan ini juga terlihat pada angka kemiskinan ekstrem yang turun dari 0,43 persen menjadi 0,29 persen. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas program pengentasan kemiskinan yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
Selain itu, indeks gini Banyuwangi yang mencerminkan tingkat ketimpangan juga mengalami penurunan, dari 0,351 pada tahun 2023 menjadi 0,312 pada tahun 2024. Penurunan ini menunjukkan upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga mengalami penurunan, dari 4,75 persen pada tahun 2023 menjadi 4,03 persen pada tahun 2024.
Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi juga menunjukkan kinerja yang positif, tumbuh stabil di atas empat persen, tepatnya sebesar 4,68 persen. Hal ini menunjukkan daya tahan ekonomi Banyuwangi terhadap berbagai tantangan ekonomi global. Kinerja positif ini didukung oleh peningkatan di berbagai sektor, termasuk pariwisata.
Prestasi dan Penghargaan Banyuwangi
Banyuwangi juga berhasil meraih berbagai prestasi dan penghargaan sepanjang tahun 2024. Di bidang pemerintahan, Banyuwangi mendapatkan Penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan Predikat AA dari Kemenpan RB. Prestasi ini menunjukkan tata kelola pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Banyuwangi juga dinobatkan sebagai Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia Tahun 2024 berdasarkan Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) Tahun 2023. Penghargaan ini menunjukkan kinerja pemerintah daerah yang unggul dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tidak hanya itu, Banyuwangi juga meraih penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif se-Indonesia dalam Innovative Government Award (IGA) 2024 dari Kemendagri.
Di bidang teknologi informasi dan pemerintahan elektronik, Banyuwangi juga mendapatkan penghargaan sebagai Kabupaten dengan indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) terbaik pada Tahun 2024. Selain itu, Banyuwangi juga mendapatkan Penghargaan APBD Award Tahun 2024 dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Semua prestasi ini menunjukkan komitmen Banyuwangi dalam menerapkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan publik.
Semua capaian ini, menurut Bupati Ipuk, merupakan hasil kerja keras dan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, DPRD, Forpimda, instansi vertikal, pemerintah desa, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat Banyuwangi. Kerja sama dan kolaborasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan pembangunan di Banyuwangi.
Keberhasilan Banyuwangi ini menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Komitmen pemerintah daerah, partisipasi masyarakat, dan sinergi berbagai pihak menjadi faktor kunci dalam mencapai keberhasilan tersebut.