Irwasum Polri Tekankan Pentingnya Menghormati Masyarakat: Rekrutmen Transparan Jadi Kunci
Irwasum Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menekankan pentingnya polisi menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan memastikan rekrutmen anggota baru yang transparan serta akuntabel untuk meningkatkan citra kepolisian.
Jakarta, 6 Februari 2024 – Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, menyampaikan pesan penting terkait hubungan polisi dan masyarakat. Dalam keterangannya di Jakarta, beliau menegaskan bahwa polisi harus senantiasa menghormati dan tidak melukai hati masyarakat. Hal ini disampaikannya sembari mengutip Sir Robert Peel, politikus Inggris yang mengatakan, "the police are the public and the public are the police." Pernyataan ini menjadi dasar penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Membangun Kepercayaan Publik melalui Rekrutmen yang Bersih
Komjen Pol. Dedi Prasetyo menekankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Polri dalam meningkatkan citra kepolisian. Salah satu kunci utamanya adalah proses rekrutmen yang bersih, transparan, dan akuntabel. Beliau meminta jajarannya untuk melakukan sosialisasi secara intensif kepada masyarakat terkait proses rekrutmen yang tidak dipungut biaya. "Jangan sampai ada anggapan dari masyarakat masuk polisi bayar. Kalau enggak bayar, enggak masuk polisi," tegasnya. Prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis harus menjadi landasan utama dalam setiap tahapan rekrutmen.
Proses rekrutmen yang ketat juga menjadi sorotan. Irwasum Polri meminta panitia rekrutmen untuk mempersiapkan seleksi dengan sebaik mungkin, sehingga menghasilkan calon anggota Polri yang berkualitas. Hal ini penting untuk memastikan hanya kandidat terbaik yang diterima dan mampu menjalankan tugas kepolisian dengan profesional.
Mengantisipasi Animo Tinggi dan Keluhan Publik
Komjen Pol. Dedi Prasetyo juga menyadari tingginya animo masyarakat untuk bergabung dengan Polri, terutama karena tidak ada batasan jumlah pendaftar. Beliau mengantisipasi adanya komplain dari publik, khususnya mereka yang tidak lolos seleksi. Namun, beliau menekankan pentingnya memberikan respons positif dan penjelasan yang komprehensif kepada semua pihak yang mengajukan komplain. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan transparansi proses rekrutmen.
Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa kualitas menjadi pertimbangan utama dalam penerimaan calon anggota Polri. Komunikasi publik harus dibuka seluas-luasnya melalui berbagai saluran, termasuk hotline dan whistle blower system. Sistem ini bertujuan untuk mengakomodasi dan merespons keluhan masyarakat secara efektif, demi meningkatkan kualitas rekrutmen dan kepercayaan publik.
Menjaga Harmonisasi Hubungan Polisi dan Masyarakat
Irwasum Polri menekankan kembali pentingnya menjaga harmonisasi hubungan antara polisi dan masyarakat. Polisi harus selalu mengingat bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat yang dilayani. Oleh karena itu, tindakan yang dapat melukai hati masyarakat harus dihindari. Membangun kepercayaan publik merupakan kunci utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan rekrutmen yang transparan dan akuntabel, serta komitmen untuk menghormati masyarakat, Polri diharapkan dapat terus meningkatkan citra dan kinerja di mata publik.
Proses rekrutmen yang transparan dan akuntabel, serta komitmen untuk menjaga hubungan baik dengan masyarakat, menjadi kunci utama dalam meningkatkan citra kepolisian. Dengan demikian, Polri dapat lebih efektif menjalankan tugasnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.