Islam dan Pancasila: Bukhori Tegaskan Keselarasan Nilai
Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal, K.H. Bukhori Sail At-Tahiri, menjelaskan keselarasan antara esensi syariat Islam, khususnya ibadah puasa Ramadhan, dengan prinsip-prinsip Pancasila, terutama dalam membentuk pribadi yang saleh dan
Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan Masjid Istiqlal Jakarta, K.H. Bukhori Sail At-Tahiri, baru-baru ini menyatakan bahwa esensi syariat Islam, khususnya ibadah puasa Ramadhan, selaras dengan prinsip-prinsip Pancasila. Pernyataan ini disampaikan dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta pada Rabu, 5 Juli 2023.
Pernyataan penting ini menjawab berbagai persepsi yang memisahkan antara ajaran Islam dan nilai-nilai Pancasila. Bukhori menjelaskan keselarasan tersebut, menekankan bagaimana praktik keagamaan dapat memperkuat nilai-nilai kebangsaan. Ia memaparkan hubungan erat antara ibadah puasa dan pembentukan karakter positif yang selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respons terhadap narasi yang berusaha memisahkan antara ajaran Islam dan Pancasila. Bukhori menegaskan bahwa justru nilai-nilai syariat Islam turut melahirkan dan memperkuat Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Keselarasan Ibadah Puasa dan Sila Pertama Pancasila
Bukhori menjelaskan keselarasan antara ibadah puasa dan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurutnya, "Dalam kaitannya dengan sila pertama Pancasila, orang yang berpuasa melakukannya karena beriman kepada Allah Subḥānahuwata’āla. Hubungan antara puasa Ramadhan dan ibadah lainnya dengan Pancasila sangat erat karena tujuan akhir dari ibadah adalah membentuk pribadi yang saleh." Ia menekankan bahwa ibadah puasa bukan hanya sekadar ritual, melainkan proses pembentukan karakter yang berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pribadi yang saleh tidak hanya tercermin dalam penampilan dan ritual keagamaan semata, tetapi juga dalam tindakan nyata yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Melalui ibadah puasa, umat Islam dilatih untuk mengendalikan diri, meningkatkan kepedulian sosial, dan berbagi kepada sesama.
Dengan demikian, ibadah puasa tidak hanya berfokus pada hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga memperkuat hubungan horizontal antar sesama manusia, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Kaitan dengan Sila Kedua dan Kelima Pancasila
Bukhori juga menghubungkan praktik ibadah puasa dengan sila kedua dan kelima Pancasila. Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai menahan diri, saling memberi, dan meningkatkan kepedulian sesama yang diajarkan selama bulan puasa sejalan dengan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab (sila kedua) serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (sila kelima).
Dengan demikian, ibadah puasa tidak hanya menjadi ritual keagamaan pribadi, tetapi juga menjadi sarana untuk mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial yang diajarkan dalam Pancasila. Hal ini menunjukkan bagaimana ajaran Islam dapat memperkuat dan memperkaya nilai-nilai kebangsaan.
Sikap saling berbagi dan kepedulian sosial yang ditumbuhkan selama bulan puasa menjadi wujud nyata dari pengamalan sila kedua dan kelima Pancasila. Hal ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai keagamaan dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai kebangsaan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Pentingnya Memahami Keselarasan Islam dan Pancasila
Bukhori berharap agar umat Islam tidak mudah terpengaruh oleh narasi yang memisahkan Pancasila dari ajaran Islam. Ia menekankan bahwa justru nilai-nilai syariat Islam merupakan bagian integral dari pembentukan dan penguatan Pancasila sebagai dasar negara.
Menurutnya, bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat bagi umat Islam untuk mengamalkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan secara bersamaan. Dengan memahami dan mengamalkan keselarasan antara Islam dan Pancasila, diharapkan tercipta masyarakat Indonesia yang lebih harmonis, rukun, dan saling menghormati.
Kesimpulannya, pernyataan K.H. Bukhori Sail At-Tahiri memberikan pencerahan tentang keselarasan antara ajaran Islam dan Pancasila. Ia mengajak umat Islam untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai tersebut secara bersamaan demi membangun bangsa Indonesia yang lebih baik.