Istana Bantah Isu Keretakan Kabinet Merah Putih
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan tidak ada keretakan di Kabinet Merah Putih, meskipun Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya untuk merapatkan barisan.
Jakarta, 21 April 2024 - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, secara tegas membantah adanya keretakan internal dalam Kabinet Merah Putih. Pernyataan ini disampaikannya sebagai respons atas arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para menteri untuk merapatkan barisan. Pernyataan tersebut disampaikan di Wisma Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin kemarin. Kejelasan dari pihak Istana ini diharapkan dapat meredam spekulasi yang berkembang di masyarakat.
Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo tersebut bertujuan untuk menjaga semangat dan soliditas kabinet. Ia menekankan bahwa permintaan untuk 'merapatkan barisan' bukan berarti ada masalah yang serius di internal kabinet. Hal ini merupakan upaya proaktif untuk memastikan kinerja pemerintahan tetap optimal dan terkoordinasi dengan baik. Dengan demikian, diharapkan kinerja pemerintahan tetap solid dan terarah.
Penjelasan Mensesneg ini penting untuk meluruskan berbagai interpretasi yang muncul di publik. Seruan Presiden untuk merapatkan barisan seringkali ditafsirkan sebagai indikasi adanya masalah atau perbedaan pendapat di antara para menteri. Namun, menurut Prasetyo, ini merupakan hal yang lumrah dalam konteks manajemen tim, mengingat Presiden Prabowo kerap menganalogikan kabinet sebagai sebuah tim yang harus bekerja sama secara solid.
Penjelasan Lebih Lanjut Mengenai Arahan Presiden
Prasetyo Hadi lebih lanjut menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo untuk merapatkan barisan merupakan hal yang biasa dilakukan dalam konteks kepemimpinan tim. Presiden, menurutnya, selalu menekankan pentingnya soliditas dan kerja sama di antara para menteri. Analogi tim sepak bola seringkali digunakan untuk menggambarkan pentingnya koordinasi dan kerja sama antar anggota kabinet dalam mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan rakyat.
Ia menambahkan bahwa arahan tersebut bukan sebagai respons terhadap isu atau masalah spesifik yang sedang terjadi di dalam kabinet. Sebaliknya, ini merupakan langkah preventif untuk memastikan bahwa semua menteri tetap memiliki semangat dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi spekulasi yang berkembang di masyarakat.
Pernyataan Prasetyo Hadi ini diharapkan dapat memberikan kepastian dan menenangkan publik. Dalam konteks politik, penting untuk menjaga stabilitas pemerintahan dan kepercayaan publik terhadap kinerja kabinet. Oleh karena itu, klarifikasi dari pihak Istana ini sangat penting untuk menjaga kondusivitas situasi politik nasional.
Konfirmasi dari Cak Imin
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), juga membenarkan adanya arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk merapatkan barisan. Cak Imin menyampaikan hal ini kepada para jurnalis setelah acara halalbihalal pada Minggu malam, 20 April 2024. Pernyataan Cak Imin ini semakin memperkuat penjelasan dari Mensesneg Prasetyo Hadi.
Menurut Cak Imin, Presiden Prabowo menyampaikan arahan tersebut melalui sambungan telepon. Selain menyampaikan ucapan selamat halalbihalal, Presiden juga menekankan pentingnya para menteri untuk tetap solid dan kompak dalam menjalankan tugas pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa arahan Presiden tersebut disampaikan secara langsung kepada para menteri.
Pernyataan Cak Imin ini menjadi bukti tambahan bahwa tidak ada keretakan di dalam Kabinet Merah Putih. Kedua pernyataan dari Mensesneg dan Menko PMK ini saling melengkapi dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi di internal kabinet. Dengan demikian, diharapkan isu keretakan di kabinet dapat terbantahkan.
Kesimpulannya, baik pernyataan Mensesneg maupun Cak Imin menegaskan bahwa tidak ada kerenggangan di dalam Kabinet Merah Putih. Arahan Presiden untuk merapatkan barisan merupakan upaya untuk menjaga soliditas dan semangat kerja kabinet, bukan sebagai respons terhadap masalah internal.