Jasad Balita Korban Arus Sungai Cilaku Cianjur Ditemukan
Pencarian selama empat jam membuahkan hasil setelah jasad AN (3), balita yang terseret arus Sungai Ciharashas di Cianjur, ditemukan petugas gabungan.
Petugas gabungan berhasil menemukan jasad AN (3), seorang balita yang dilaporkan hilang terseret arus Sungai Ciharashas di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat. Kejadian ini terjadi pada Selasa, 04/03, setelah korban dilaporkan hilang saat bermain di pinggir sungai. Pencarian intensif yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, TNI/Polri, relawan, dan warga setempat berlangsung selama empat jam.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmanawijaya, menjelaskan kronologi kejadian. Korban dilaporkan hilang saat bermain di pinggir sungai yang arusnya deras. Warga sekitar langsung melakukan pencarian sebelum petugas datang. "Petugas dan relawan langsung menuju ke lokasi guna melakukan pencarian dan penyisiran sungai guna proses cepat pencarian balita yang dilaporkan hilang," kata Asep.
Proses pencarian melibatkan penyisiran di pinggir dan tengah sungai menggunakan perahu karet. Akhirnya, jasad AN ditemukan sejauh dua kilometer dari lokasi awal kejadian. Jasad korban kemudian dibawa ke puskesmas setempat untuk diperiksa sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum Desa Ciharashas.
Pencarian Intensif dan Temuan Jasad
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Cianjur, TNI/Polri, relawan, dan warga setempat bekerja sama dalam operasi pencarian. Mereka menyisir sungai dengan teliti menggunakan perahu karet. Setelah empat jam melakukan pencarian yang intensif, jasad balita tersebut akhirnya ditemukan. "Petugas menemukan jasad korban sejauh dua kilometer dari lokasi pertama dilaporkan hilang terbawa arus sungai, jasad korban langsung dimakamkan pihak keluarga," jelas Asep Kusmanawijaya.
Proses evakuasi dan identifikasi jasad korban dilakukan dengan cepat dan efisien berkat kerja sama tim gabungan. Kecepatan respon tim dalam melakukan pencarian dan penyelamatan sangat penting dalam kasus seperti ini, mengingat kondisi korban yang masih balita.
Setelah ditemukan, jasad AN langsung dibawa ke puskesmas untuk menjalani pemeriksaan medis sebelum diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Kehilangan ini tentu sangat menyedihkan bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Imbauan Kewaspadaan Cuaca Ekstrem
Asep Kusmanawijaya juga menyampaikan imbauan penting terkait cuaca ekstrem yang memicu peningkatan debit air di sungai. Ia menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak, terutama yang tinggal di dekat sungai. "Seiring tingginya curah hujan yang turun sejak beberapa hari terakhir, ungkap dia, membuat debit air di sungai meningkat, sehingga pihaknya meminta orang tua memperketat pengawasan terhadap anak saat bermain di luar rumah terutama yang tinggal di pinggir sungai," ujarnya.
BPBD Cianjur telah menempatkan relawan di berbagai desa dan kecamatan untuk melakukan pengawasan dan memberikan imbauan kepada warga. Relawan ini bertugas untuk memantau kondisi lingkungan dan memberikan peringatan dini jika terjadi potensi bencana. Jumlah relawan yang ditempatkan bervariasi, antara lima hingga sepuluh orang di setiap desa dan kecamatan.
Selain itu, Asep juga mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan longsor atau di sekitar sungai. "Kami juga meminta warga meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan selama cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadi bencana alam terutama yang tinggal di sepadan sungai dan tebing yang rawan longsor," pesannya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem dan potensi bencana alam. Kerja sama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat sangat krusial dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana.