KA Pandanwangi: Kereta Favorit Jelajah Wisata Jember-Banyuwangi
KA Pandanwangi menjadi primadona transportasi wisata di Jember-Banyuwangi dengan tarif terjangkau Rp8.000, melayani jutaan penumpang dan mendorong perekonomian lokal.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Kereta Api (KA) Pandanwangi, relasi Jember-Ketapang (pulang pergi), menjadi moda transportasi favorit masyarakat untuk berwisata di Jember dan Banyuwangi. Dengan tarif Rp8.000, KA ini digemari berbagai kalangan, baik untuk aktivitas harian maupun wisata. Hal ini dimungkinkan berkat subsidi pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO). Subsidi tersebut bertujuan untuk menyediakan akses transportasi publik yang terjangkau dan nyaman bagi seluruh lapisan masyarakat. Kenaikan jumlah penumpang KA Pandanwangi hingga Mei 2025 mencapai 482.248 penumpang, meningkat 10,80 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, menunjukkan tingginya minat masyarakat menggunakan moda transportasi ini.
KA Pandanwangi tak hanya menawarkan tarif terjangkau, tetapi juga pemandangan eksotis sepanjang jalur kereta api yang sarat nilai sejarah. Jalur ini menghubungkan berbagai destinasi wisata populer di Jember dan Banyuwangi, menjadikannya pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam kedua kabupaten tersebut. Keberhasilan KA Pandanwangi juga tak lepas dari peran pemerintah dalam mensubsidi harga tiket, sehingga masyarakat dapat menikmati perjalanan wisata yang hemat dan nyaman.
Kepopuleran KA Pandanwangi juga berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal di wilayah tersebut. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang menggunakan KA Pandanwangi, sektor pariwisata dan ekonomi lokal turut terdongkrak. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah, PT KAI, dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pariwisata di Jawa Timur bagian timur.
Pesona Wisata Jember dan Banyuwangi
KA Pandanwangi memudahkan akses menuju berbagai destinasi wisata menarik di Jember dan Banyuwangi. Di Jember, wisatawan dapat menikmati keindahan Air Terjun Tancak, Pantai Papuma, dan kesejukan kawasan Rembangan. Sementara di Banyuwangi, terdapat destinasi ikonik seperti Kawah Ijen dengan api birunya yang terkenal, Pantai Pulau Merah yang eksotis, serta Taman Nasional Baluran, yang dijuluki 'Africa van Java'.
Dengan harga tiket yang sangat terjangkau, masyarakat dapat menikmati perjalanan wisata yang hemat dan nyaman tanpa terganggu kemacetan. KA Pandanwangi menjadi pilihan ideal untuk liburan keluarga maupun petualangan akhir pekan. Keberadaan KA ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kedua daerah tersebut.
Kenaikan jumlah penumpang KA Pandanwangi menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang diberikan. Pada tahun 2024, tercatat 1.128.843 penumpang telah menggunakan KA ini. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut seiring peningkatan layanan dan promosi wisata yang dilintasi jalur kereta api tersebut.
Potensi Pengembangan Wisata Berbasis Kereta Api
Jalur KA Pandanwangi menawarkan pengalaman perjalanan yang unik, melewati hamparan sawah, pegunungan, stasiun-stasiun bersejarah, dan terowongan tua. Potensi ini dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai paket wisata berbasis kereta api. Pemerintah dan PT KAI dapat berkolaborasi untuk menciptakan paket wisata yang menarik dan komprehensif.
Dengan menggabungkan keindahan alam dan pesona perjalanan kereta api, paket wisata ini dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan meningkatkan citra pariwisata Jember dan Banyuwangi.
Ke depan, sinergi antara PT KAI Daop 9 Jember, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk memastikan KA Pandanwangi terus memberikan manfaat optimal bagi masyarakat. KA Pandanwangi tidak hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga bagian dari pengembangan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan di wilayah tersebut.
Dengan terus meningkatkan layanan dan promosi, KA Pandanwangi diharapkan dapat terus menjadi pilihan utama masyarakat untuk berwisata dan beraktivitas di Jember dan Banyuwangi. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menyediakan akses transportasi yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat.
Sebagai penutup, keberhasilan KA Pandanwangi membuktikan bahwa transportasi publik yang terjangkau dan berkualitas dapat menjadi penggerak utama perekonomian dan pariwisata. Semoga sinergi positif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.