Kadin Nilai Positif BPI Danantara, Harap Kolaborasi Tingkatkan Investasi Nasional
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memberikan apresiasi positif terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dan berharap adanya kolaborasi untuk mengoptimalkan investasi di Indonesia.
Jakarta, 7 Maret 2024 - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan pandangan positifnya terhadap keberadaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan harapan untuk berkolaborasi dengan Danantara guna meningkatkan investasi di Indonesia. Pertemuan ini terjadi setelah undangan Presiden Prabowo Subianto kepada sejumlah konglomerat dan petinggi Kadin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Anindya Bakrie menekankan potensi besar yang ditawarkan Danantara dalam mengoptimalkan investasi. Ia melihat adanya peluang efisiensi dan sentralisasi investasi melalui badan tersebut. "Banyak sekali hal-hal yang menjadi peluang dan dengan Danantara ini tentunya investasi bisa terpusat, efisiensi bisa terlaksana. Mudah-mudahan kami, teman-teman di Kadin, bisa berkolaborasi," ujar Anindya.
Pertemuan di Istana Kepresidenan tersebut dihadiri oleh sejumlah pengusaha terkemuka Indonesia, termasuk Andi Syamsuddin Arsyad, Tomy Winata, Chairul Tanjung, Hashim Djojohadikusumo, James Riady, Prajogo Pangestu, Garibaldi Thohir, Sugianto Kusuma, Hilmi Panigoro, Franky Oesman Widjaja, dan Anthony Salim. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen dunia usaha dalam mendukung pemerintah.
Dukungan Kadin terhadap Pemerintah dan Kolaborasi Strategis
Anindya Bakrie menegaskan komitmen Kadin dalam mendukung pemerintah. Ia menjelaskan fokus Kadin adalah pada dunia usaha, khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pencapaian pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Kolaborasi yang erat antara pemerintah dan Kadin dianggap krusial untuk mencapai target tersebut. "Kalau di Kadin itu pastikan fokusnya ke dunia usaha, bagaimana bisa mengentaskan kemiskinan, pertumbuhan juga jalan menuju 8 persen, tetapi ya bagaimana antara pemerintah dengan Kamar Dagang dan Industri bisa bekerja sama lebih baik lagi," jelasnya.
Pentingnya kekompakan antara pemerintah dan dunia usaha semakin ditekankan mengingat situasi global yang penuh ketidakpastian. Anindya menekankan perlunya menciptakan iklim usaha yang sehat dan kepastian hukum yang baik. "Gonjang-ganjing ini banyak karena faktor eksternal. Jadi, ya dari sisi domestik kita mesti kompak. Kadin itu termasuk juga pemain-pemain, pelaku di daerah, termasuk pengusahanya maupun perusahaannya. Jadi, kita dengarkan arahan beliau (Presiden), arahan beliau, masukan beliau. Ada beberapa teman pengusaha yang juga hadir. Kita ciptakan iklim yang sehat, kepastian hukum yang baik," tambah Anindya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh jajaran pimpinan Danantara, termasuk Kepala Badan Pelaksana (CEO) Rosan P. Roeslani (Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM), Kepala Pelaksana Bidang Investasi (CIO) Pandu Sjahrir, dan Kepala Pelaksana Bidang Operasi (COO) Dony Oskaria (Wakil Menteri BUMN).
Hadirnya Para Menteri Kabinet Indonesia Maju
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, memperkuat komitmen kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan BPI Danantara. Menteri yang hadir antara lain Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Partisipasi menteri-menteri tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Kehadiran mereka juga memberikan kesempatan untuk membahas strategi dan kebijakan yang mendukung kolaborasi antara pemerintah, Kadin, dan BPI Danantara.
Secara keseluruhan, pertemuan ini menandai langkah positif dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kolaborasi antara Kadin dan BPI Danantara diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru dalam meningkatkan iklim investasi di Indonesia.