KAI Tingkatkan Keselamatan Perlintasan Kereta Api: Komitmen Tanpa Kompromi!
KAI berkomitmen penuh tingkatkan keselamatan perlintasan KA dengan berbagai upaya preventif dan kolaborasi demi melindungi pengguna jalan.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang. Berbagai upaya preventif dan kolaborasi dilakukan demi melindungi pengguna jalan dan kelancaran perjalanan kereta api. Prioritas utama KAI adalah keselamatan, sehingga seluruh aspek operasional diperkuat, terutama di perlintasan sebidang, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa keselamatan adalah hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar. KAI berkomitmen untuk memperkuat seluruh aspek operasional, khususnya di perlintasan sebidang, agar tidak ada lagi korban jiwa. KAI juga mengajak masyarakat untuk lebih disiplin saat melintasi perlintasan, dengan selalu berhenti, menengok kiri-kanan, dan memastikan aman sebelum melintas.
KAI juga menyampaikan duka cita mendalam atas insiden yang melibatkan KA 170 Malioboro Ekspres dengan sejumlah kendaraan di perlintasan JPL 08 dekat Stasiun Magetan, Jawa Timur. KAI terus berkoordinasi intensif dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan Kepolisian dalam proses investigasi untuk segera menindaklanjuti penyebab terjadinya insiden tersebut. Langkah penanganan cepat telah dilakukan oleh tim Daop 7 Madiun untuk memastikan operasional tetap berjalan aman.
Upaya KAI dalam Meningkatkan Keselamatan Perlintasan Sebidang
KAI telah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat keselamatan di perlintasan sebidang. Upaya-upaya tersebut meliputi penambahan rambu dan sistem peringatan dini di sekitar perlintasan. Penempatan petugas di titik-titik rawan kecelakaan juga menjadi prioritas untuk membantu mengatur lalu lintas dan memberikan peringatan kepada pengguna jalan.
Selain itu, KAI secara masif melakukan kampanye keselamatan, baik di internal perusahaan maupun bersama komunitas dan masyarakat. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan saat melintasi perlintasan kereta api. KAI juga aktif melakukan penutupan dan penataan perlintasan tidak resmi sebagai langkah preventif untuk mengurangi risiko kecelakaan.
Anne Purba menambahkan, selama tahun 2024, KAI bersama dengan berbagai pemangku kepentingan telah menutup sebanyak 309 perlintasan liar. Hingga Maret 2025, sebanyak 74 titik telah ditutup atau dipersempit dari target 292 titik yang direncanakan untuk tahun ini. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi potensi kecelakaan di perlintasan sebidang.
Imbauan Keselamatan untuk Masyarakat
KAI terus mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan disiplin saat melintasi perlintasan kereta api. Tindakan sederhana seperti berhenti, menengok ke kiri dan kanan, serta memastikan tidak ada kereta yang akan melintas, dapat menyelamatkan nyawa. Kepatuhan terhadap rambu-rambu lalu lintas dan peringatan yang ada sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Anne Purba menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam menjaga keselamatan di perlintasan kereta api. "Mari jaga nyawa bersama. Karena satu detik patuh, bisa selamatkan banyak kehidupan," ujarnya. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman.
KAI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga keselamatan di perlintasan kereta api. Dengan kesadaran dan kepedulian yang tinggi, diharapkan angka kecelakaan di perlintasan sebidang dapat terus ditekan, sehingga perjalanan kereta api dan aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan aman dan lancar.
KAI terus berupaya meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang melalui berbagai langkah preventif, penegakan aturan, dan kampanye keselamatan. Dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua.