Kaltim Diprediksi Masih Hujan Sepanjang Ramadhan: BMKG Imbau Waspada Bencana Hidrometeorologi
BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat akan melanda Kalimantan Timur sepanjang Ramadhan, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda memprediksikan Kalimantan Timur (Kaltim) akan mengalami curah hujan yang cukup tinggi sepanjang bulan Ramadhan. Prediksi ini disampaikan pada Senin, 24 Februari 2024, di Samarinda. Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat diperkirakan akan terjadi di berbagai wilayah Kaltim, membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda, Riza Arian Noor, menjelaskan bahwa kondisi ini berkaitan dengan periode musim hujan yang masih berlangsung di bulan Maret. "Wilayah Kaltim pada Maret masih masuk dalam periode musim hujan, sehingga secara umum wilayahnya masih terjadi hujan dengan intensitas yang variatif," ujar Riza. Meskipun hujan dapat mengurangi rasa haus bagi yang berpuasa, potensi bencana hidrometeorologi tetap menjadi perhatian utama.
Meskipun ada sisi positifnya, yaitu mengurangi rasa haus bagi yang berpuasa, potensi bahaya tetap ada. Ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor perlu diwaspadai. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga.
Hujan Lebat dan Potensi Bencana
BMKG memberikan imbauan khusus kepada masyarakat Kaltim untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. "Masyarakat kami imbau untuk selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan/banjir dan tanah longsor, khususnya di daerah-daerah yang rawan terjadi longsor, terutama rumah dan jalan di lereng perbukitan," tegas Riza. Imbauan ini penting mengingat intensitas hujan yang tinggi berpotensi memicu bencana.
Fenomena La Nina menjadi salah satu faktor penyebab tingginya curah hujan di Kaltim. Pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah mengakibatkan peningkatan curah hujan di wilayah ini. Kondisi dinamika atmosfer juga menunjukkan potensi hujan dengan intensitas bervariasi hingga sepekan ke depan.
Prakiraan cuaca dua hari ke depan, Selasa dan Rabu (25-26 Februari), menunjukkan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah Kaltim. Kewaspadaan masyarakat di daerah-daerah rawan bencana perlu ditingkatkan.
Wilayah Rawan Hujan Lebat
BMKG merinci sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang. Pada tanggal 25 Februari, wilayah yang perlu mewaspadai kondisi cuaca ekstrem meliputi Kecamatan Linggang Bigung dan Nyuatan (Kabupaten Kutai Barat) serta Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai (Kabupaten Mahakam Ulu).
Sedangkan pada tanggal 26 Februari, potensi hujan lebat diprediksi akan terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Berau (Biatan, Gunung Tabur, Sambaliung, Tabalar, Talisayan, Tanjung Redeb, dan Teluk Bayur), serta di beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kota Bangun Darat dan Muara Jawa), Kabupaten Mahakam Ulu (Long Apari dan Long Pahangai), dan Kabupaten Paser (Batu Engau, Paser Belengkong, dan Tanah Grogot).
Informasi ini disampaikan oleh Riza Arian Noor, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda. Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan bersiap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Kesimpulannya, BMKG mengimbau masyarakat Kalimantan Timur untuk tetap waspada dan siaga menghadapi potensi hujan lebat dan bencana hidrometeorologi selama bulan Ramadhan. Pemantauan informasi cuaca terkini sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian.