Kaltim Optimistis Capai Swasembada Pangan dalam 6 Bulan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur optimistis mampu mencapai swasembada pangan dalam waktu enam bulan melalui program pertanian modern dan dukungan luas lahan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memasang target ambisius: mencapai swasembada pangan dalam waktu enam bulan. Optimisme ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud, setelah menyaksikan penerapan sistem pertanian modern yang diyakini mampu meningkatkan produktivitas pertanian di daerahnya.
Pernyataan optimisme tersebut disampaikan pada Arahan Pagi (Morning Briefing) di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu, 16 Mei 2023. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni, dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kaltim. Gubernur Rudy Mas'ud menjelaskan bahwa optimisme ini muncul setelah melihat langsung demonstrasi teknologi pertanian modern yang dipresentasikan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, di Desa Gunung Mulia, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Awalnya, Gubernur Rudy mengaku ragu Kaltim bisa menjadi lumbung pangan mengingat kondisi geografisnya yang didominasi lahan gambut dan pertambangan batu bara. Namun, demonstrasi teknologi pertanian modern tersebut mengubah pandangannya. Beliau melihat potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kaltim dan mencapai swasembada pangan.
Dukungan Kementerian Pertanian dan Persiapan Lahan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya telah menyampaikan kesiapan stok beras nasional mencapai 3,6 juta ton tanpa perlu impor. Angka ini cukup signifikan mengingat luas lahan sawah di Indonesia yang semakin terbatas dan jumlah penduduk yang terus bertambah. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong optimisme Pemprov Kaltim.
Selain kesiapan stok beras nasional, dukungan dari Kementerian Pertanian juga mencakup penyediaan pupuk yang cukup untuk mendukung pengelolaan lahan pertanian. Ketersediaan pupuk menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program swasembada pangan.
Mentri Pertanian juga meminta Kaltim menyiapkan lahan minimal 20.000 hektare untuk mendukung program ini. Menanggapi hal tersebut, Pemprov Kaltim telah menyiapkan dua lokasi, yaitu 18.000 hektare di Kabupaten Kutai Timur dan 12.000 hektare di Kabupaten Kutai Kartanegara. Lokasi di Kutai Kartanegara, khususnya di sekitar Muara Enggelam, dipilih karena lokasinya yang dekat dengan sungai, memudahkan akses irigasi.
Pentingnya Peran Petani Milenial
Pemprov Kaltim juga menyadari pentingnya peran generasi muda dalam pembangunan pertanian berkelanjutan. Oleh karena itu, program Petani Milenial terus didorong. Program ini memberikan pendidikan dan pelatihan, akses modal, serta pendampingan bagi anak-anak muda desa yang ingin berkecimpung di bidang pertanian modern.
Dengan dukungan pelatihan dan pendampingan yang memadai, diharapkan para petani milenial mampu mengelola lahan pertanian secara efisien dan meraih keberhasilan yang lebih tinggi. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pencapaian swasembada pangan di Kaltim.
Pemprov Kaltim berharap dengan dukungan teknologi modern, ketersediaan lahan yang cukup, dan peran aktif petani milenial, target swasembada pangan dalam enam bulan dapat tercapai. Keberhasilan ini akan menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Kaltim dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam upaya mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta peran aktif masyarakat, khususnya generasi muda, target swasembada pangan di Kalimantan Timur diharapkan dapat terwujud.