Kanada Siap Bantu Indonesia Kembangkan Energi Nuklir
Menteri Pembangunan Internasional Kanada menawarkan bantuan pengembangan energi nuklir di Indonesia sebagai solusi alternatif energi ramah lingkungan di tengah perubahan iklim, mencakup pendanaan, regulasi, dan pengembangan ekosistem.
Jakarta, 14 Februari 2025 - Dalam upaya mencari solusi energi berkelanjutan di tengah perubahan iklim, Indonesia mendapat tawaran menarik dari Kanada. Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, menyatakan kesiapan negaranya untuk membantu Indonesia mengembangkan energi nuklir sebagai sumber daya alternatif.
Pernyataan tersebut disampaikan Hussen dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta. Ia menekankan pengalaman dan keahlian Kanada di bidang nuklir yang siap dibagikan kepada Indonesia. Hal ini sejalan dengan rencana Indonesia yang telah mengidentifikasi energi nuklir sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, sembari tetap menjaga emisi tetap rendah.
Dukungan Komprehensif dari Kanada
Pemerintah Kanada menawarkan dukungan yang komprehensif. Bantuan ini tidak hanya sebatas teknologi nuklir, tetapi juga mencakup pengembangan ekosistem energi nuklir secara keseluruhan. Ini meliputi aspek regulasi, pendanaan, dan aspek teknis lainnya yang krusial untuk keberhasilan proyek ini. Hussen menegaskan pentingnya persiapan matang di berbagai bidang sebelum memasuki tahap pengembangan teknologi.
Kanada melihat potensi besar dalam kerja sama energi nuklir tidak hanya dengan Indonesia, tetapi juga negara-negara ASEAN lainnya. Tujuannya adalah untuk membantu negara-negara di kawasan ini mencapai target mitigasi iklim dan mengurangi emisi karbon, tanpa mengorbankan kebutuhan energi yang terus meningkat.
Kerja Sama yang Sudah Terjalin
Kerja sama Indonesia-Kanada di bidang nuklir sebenarnya telah dimulai. Pada KTT Khusus ASEAN-Kanada Oktober 2024, kedua negara membahas kerja sama pengembangan small modular reactor (SMR). SMR dinilai sebagai sumber energi nuklir yang aman dan terjangkau. Perdana Menteri Justin Trudeau saat itu menyatakan keinginan untuk berbagi pengalaman dan keahlian Kanada di bidang energi dan teknologi nuklir dengan negara-negara ASEAN.
Langkah konkret ditunjukkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORTN BRIN) dan Canadian Nuclear Laboratories (CNL) pada Desember 2024. Kerja sama ini difokuskan pada riset dan pengembangan teknologi nuklir, termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui pertukaran peneliti dan mahasiswa.
Kesimpulan
Tawaran bantuan Kanada untuk pengembangan energi nuklir di Indonesia merupakan langkah signifikan dalam upaya mencari solusi energi berkelanjutan. Dukungan komprehensif yang ditawarkan, mulai dari pendanaan hingga pengembangan regulasi, menunjukkan komitmen Kanada dalam membantu Indonesia mencapai target energi bersih. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.