Kapal Tanker Tabrak Bangunan di Punggur, Batam: Ditpolairud Selidiki Penyebab
Kecelakaan laut di Telaga Punggur, Batam, Sabtu siang, melibatkan kapal tanker WM Natuna yang menabrak bangunan warga dan pos polisi; Ditpolairud Polda Kepri masih menyelidiki penyebabnya.
Sebuah kecelakaan laut terjadi di perairan Telaga Punggur, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Sabtu siang sekitar pukul 12.00 WIB. Kapal tanker WM Natuna menabrak sejumlah bangunan milik warga, termasuk sebuah pos polisi dan beberapa rumah tinggal, serta sebuah speed boat. Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Kepri langsung turun tangan menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Beruntung, insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kerusakan material cukup signifikan terjadi pada bangunan-bangunan yang terdampak tabrakan. Tim penyelidik Ditpolairud Polda Kepri saat ini tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti dan keterangan saksi guna mengungkap penyebab pasti kecelakaan.
"Kami masih melakukan olah TKP, masih lidik peristiwanya," ujar Kasubdit Polairud Polda Kepri AKBP Badawi. "Kalau sudah ada gambarannya penyebabnya nanti kami sampaikan." Pihak berwenang masih fokus pada penyelidikan dan belum mengambil keterangan dari Anak Buah Kapal (ABK) WM Natuna.
Penyelidikan Awal dan Kesaksian Kru Kapal Lain
Informasi awal yang diperoleh dari lapangan menyebutkan bahwa kapal tanker WM Natuna diduga mengalami kerusakan pada sistem kemudi. Hal ini diperkuat oleh kesaksian Ari, seorang kru kapal penumpang IVED 71, yang mengatakan bahwa kapal tanker tersebut datang tiba-tiba dari jalur dalam tanpa peringatan atau kode apa pun.
"Informasi yang kami dapat dari awak kapal (WM Natuna), kemudinya tidak berfungsi. Sebelum menabrak, juga tidak terdengar kode atau peringatan apa pun," ungkap Ari, yang mengalami luka lecet akibat insiden tersebut. Kecepatan dan jalur yang tidak biasa dari kapal tanker WM Natuna menjadi fokus penyelidikan.
Ari menambahkan bahwa ia dan awak kapal IVED 71 tidak menyadari kedatangan kapal tanker tersebut hingga mendengar teriakan dari awak kapal lainnya. Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem komunikasi dan navigasi yang berfungsi optimal di perairan padat lalu lintas seperti Telaga Punggur.
Ditpolairud Polda Kepri juga akan menyelidiki kemungkinan adanya kelalaian dari pihak terkait. Proses investigasi ini akan mencakup pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi kapal tanker WM Natuna, termasuk sistem navigasi dan kemudi.
Kerugian Material dan Langkah Selanjutnya
Saat ini, Ditpolairud Polda Kepri masih menghitung total kerugian material akibat kecelakaan tersebut. Kerusakan bangunan dan speed boat akan menjadi bagian dari perhitungan kerugian yang harus ditanggung oleh pihak yang bertanggung jawab.
Proses penyelidikan masih berlangsung dan pihak berwenang belum dapat memastikan penyebab pasti kecelakaan. Hasil investigasi yang menyeluruh akan diumumkan kepada publik setelah semua bukti dan keterangan saksi dikumpulkan dan dianalisis. Proses ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kronologi kejadian dan pihak yang bertanggung jawab.
Langkah-langkah selanjutnya akan difokuskan pada penegakan hukum dan pencegahan kejadian serupa di masa depan. Ditpolairud Polda Kepri berkomitmen untuk memastikan keselamatan pelayaran di perairan Kepulauan Riau.
"Tidak ada korban jiwa, yang ada kerusakan. Makanya kami dalami di TKP, kami belum ambil keterangan ABK," tegas AKBP Badawi. Proses investigasi yang teliti dan transparan diharapkan dapat memberikan keadilan kepada semua pihak yang terdampak.