Kapolda NTB: Berantas Geng Motor, Prioritaskan Langkah Humanis di Bulan Ramadan
Kapolda NTB Irjen Pol. Hadi Gunawan menegaskan larangan geng motor di NTB, menekankan patroli malam hari dan langkah humanis, serta peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya selama Ramadan.
Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Irjen Pol. Hadi Gunawan, dengan tegas menyatakan tidak ada toleransi terhadap keberadaan geng motor di wilayah hukumnya. Pernyataan tersebut disampaikan pada Jumat di Mataram. Irjen Pol. Hadi Gunawan menekankan bahwa di NTB, tidak dikenal istilah "geng motor", melainkan hanya perkumpulan remaja yang kerap melakukan aktivitas bersama. Namun, banyak di antara perkumpulan ini yang memiliki hobi ekstrem, seperti balap liar, yang berpotensi memicu konflik antar kelompok.
Kapolda menjelaskan bahwa perkumpulan remaja dengan hobi ekstrem ini berisiko tinggi terlibat dalam tindak pidana. "Pada akhirnya, melakukan tindak pidana, ada yang bersentuhan dengan kelompok lain yang akhirnya pada berantem," ujarnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, langkah-langkah pencegahan dan penegakan hukum yang tegas akan diterapkan.
Langkah-langkah tersebut mencakup peningkatan patroli malam hari, terutama selama bulan Ramadan, yang kerap menjadi waktu favorit bagi anak muda untuk melakukan balap liar. Kapolda menginstruksikan jajarannya untuk mengamankan baik pelaku maupun kendaraannya jika ditemukan aksi balap liar. Meskipun demikian, Kapolda menekankan pentingnya pendekatan humanis dan preventif dengan memberikan teguran dan imbauan terlebih dahulu.
Langkah Pencegahan dan Penegakan Hukum
Kapolda NTB memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajarannya untuk meningkatkan intensitas patroli malam hari, terutama selama bulan Ramadan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya aksi balap liar dan perkelahian antar kelompok remaja. Patroli ini bukan hanya sekedar pengawasan, tetapi juga sebagai upaya preventif untuk memberikan imbauan dan teguran kepada para remaja yang berpotensi terlibat dalam kegiatan negatif.
Namun, penegakan hukum tetap menjadi prioritas jika ditemukan pelanggaran. Kapolda menekankan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap individu yang kedapatan membawa senjata tajam. "Yang bawa sajam (senjata tajam), langsung tangkap," tegasnya. Langkah tegas ini bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan mencegah terjadinya tindak kekerasan yang lebih serius.
Selain tindakan represif, Kapolda juga menekankan pentingnya langkah preventif. Pihak kepolisian akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kepada para remaja agar mereka tidak terlibat dalam kegiatan geng motor atau aksi balap liar. Edukasi ini akan difokuskan pada bahaya dari kegiatan tersebut dan pentingnya menjaga ketertiban umum.
Peran Orang Tua dan Masyarakat
Irjen Pol. Hadi Gunawan juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya. Ia menghimbau orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya dan mencegah keterlibatan mereka dalam kegiatan yang berisiko. "Lebih baik ajak mereka untuk beribadah. Seperti melakukan tadarus di masjid, apalagi ini momentum Ramadan, bulan penuh berkah," ajaknya.
Dukungan dari masyarakat juga sangat penting dalam memberantas geng motor. Kapolda mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh kelompok remaja yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban umum. Kerja sama antara kepolisian dan masyarakat sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Dengan adanya sinergi antara penegakan hukum yang tegas, langkah preventif yang humanis, serta peran aktif orang tua dan masyarakat, diharapkan NTB dapat terbebas dari ancaman geng motor dan menciptakan suasana yang aman dan damai, khususnya selama bulan Ramadan.
Selama bulan Ramadan, diharapkan peran serta masyarakat untuk turut aktif dalam pengawasan dan memberikan informasi kepada pihak berwajib jika menemukan kegiatan yang mencurigakan. Dengan demikian, upaya menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif dapat terwujud.