KEK Kura-kura Bali: Marina Internasional Mulai Dibangun April 2025
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali di Pulau Serangan akan memulai pembangunan marina internasional pada April 2025, menargetkan 30 ribu lapangan kerja langsung dan 60 ribu tidak langsung selama 30 tahun.
Denpasar, 7 Maret 2025 - Pembangunan marina internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali di Pulau Serangan akan dimulai pada bulan April 2025. Proyek ini diinisiasi oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) dan diharapkan akan menjadi pusat kegiatan maritim yang terintegrasi di kawasan tersebut. Pembangunan marina ini akan berdampak pada pembatasan sementara akses laut di sekitar area konstruksi demi keamanan dan kelancaran proyek.
Head of Communication PT BTID, Zakki Hakim, menjelaskan bahwa keputusan untuk memulai konstruksi pada April didasarkan pada arahan dari pemerintah provinsi, kementerian terkait, BPSPL, dan PSDKP. Pihaknya berharap pembangunan yang cepat akan meminimalisir risiko bagi nelayan lokal dengan adanya alat berat di sekitar area konstruksi. Marina internasional ini nantinya akan menjadi yang pertama di kawasan tersebut, menawarkan fasilitas terintegrasi dan menjadi pusat aktivitas maritim di KEK Kura-kura Bali.
Setelah rampung, marina ini akan mampu menampung 120-140 kapal pesiar mewah. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada permintaan resmi untuk penyandaran kapal karena pembangunan masih berlangsung. PT BTID juga belum dapat memastikan jumlah tenaga kerja yang akan terserap, namun secara keseluruhan KEK Kura-kura Bali menargetkan 30 ribu lapangan kerja langsung dan 60 ribu lapangan kerja tidak langsung selama masa operasional 30 tahun.
Pengembangan Infrastruktur dan Peningkatan Ekonomi Lokal
Pembangunan marina internasional ini tidak hanya akan meningkatkan infrastruktur maritim di Bali, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Kerja sama dengan UMKM setempat, khususnya di Desa Serangan, akan diprioritaskan. Zakki Hakim menambahkan, "Kerja sama dengan UMKM juga, di Desa Serangan sudah ada industri di perbaikan kapal, sudah banyak selama ini perbaikan ada disini, nanti disini ada marina internasional, ada imigrasi, Desa Serangan seperti bandara domestik saling melengkapi." Hal ini menunjukkan komitmen PT BTID untuk memberdayakan masyarakat sekitar dan menciptakan sinergi yang saling menguntungkan.
Meskipun demikian, PT BTID belum dapat memastikan durasi pembangunan karena proses perizinan menjadi prioritas utama. Untuk mempercepat proses tersebut, akses melaut akan dibatasi, namun nelayan lokal Desa Serangan tetap akan diberikan akses khusus. "Ada akses buat nelayan kecil Desa Serangan," ujar Zakki.
Pembatasan akses ini juga didorong oleh adanya palung sedalam 8 meter di jalur lalu lintas nelayan yang nantinya akan menjadi jalur masuk kapal pesiar. Hal ini menjadi pertimbangan keamanan bagi nelayan dan kelancaran operasional marina internasional nantinya.
Regulasi dan Pengelolaan Marina Internasional
Setelah pembangunan selesai, pengelolaan marina internasional akan berada di bawah pengawasan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kementerian Perhubungan. KEK Kura-kura Bali akan berperan sebagai badan pengelola kawasan, memastikan terlaksananya operasional marina sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dengan demikian, diharapkan marina internasional ini dapat beroperasi secara efisien dan aman, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Bali.
Secara keseluruhan, proyek pembangunan marina internasional di KEK Kura-kura Bali merupakan langkah strategis untuk mengembangkan sektor pariwisata maritim di Bali, sekaligus meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan lapangan kerja. Komitmen PT BTID untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat sekitar menjadi kunci keberhasilan proyek ini.