Kemdikbudristek dan Basarnas Jalin Sinergi Riset untuk Perkuat Pencarian dan Pertolongan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) berkolaborasi dengan Basarnas untuk meningkatkan kapasitas SAR melalui riset dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menjalin kerja sama. Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan kapasitas pencarian dan pertolongan (SAR) di Indonesia melalui pengembangan riset dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi di bawah naungan Kemdikbudristek. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman kedua lembaga pada Kamis (8/5) di Jakarta. Kerja sama ini diharapkan mampu menjawab tantangan dalam operasi SAR di Indonesia, baik dari segi sumber daya manusia maupun teknologi.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Brian Yuliarto, mengungkapkan harapannya agar perguruan tinggi dapat berkontribusi aktif dalam mendukung Basarnas. "Kami berharap perguruan tinggi yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul serta kemampuan riset dan inovasi dapat mendukung berbagai pihak untuk menyelesaikan masalah, dalam hal ini Basarnas," ujar Mendikbudristek Brian Yuliarto. Ia juga menekankan pentingnya peran kampus sebagai pusat penguatan keilmuan untuk membantu proses penyelamatan dan kedaruratan.
Sementara itu, Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap sinergi dengan Kemdikbudristek dapat meningkatkan peran Basarnas sebagai lembaga yang vital bagi Indonesia. Peningkatan kompetensi SDM, pengembangan riset, dan inovasi teknologi menjadi fokus utama kolaborasi ini. "Kami berharap Basarnas dapat menjadi center of excellence terkait kedaruratan. Semua orang membutuhkan pencegahan dan penanggulangan kedaruratan. Namun terkait pembinaan sumber daya, sarana, dan prasarana, di sinilah kami butuh supervisi dan kerja sama," jelas Kepala Basarnas.
Penguatan Riset dan Inovasi Teknologi untuk SAR
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdikbudristek, Fauzan Adziman, menjelaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi terbaru Kemdikbudristek, yaitu Diktisaintek Berdampak. Ia menilai kolaborasi riset dan inovasi untuk mengatasi tantangan Basarnas akan memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat. Fauzan menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang permasalahan yang dihadapi Basarnas oleh para peneliti. "Untuk mendorong hal ini diperlukan problem statement dari Basarnas. Jadi, pihak peneliti bisa memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh Basarnas," ungkap Fauzan Adziman.
Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai inovasi teknologi yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi SAR. Teknologi-teknologi tersebut dapat berupa alat deteksi korban, sistem komunikasi, hingga sistem manajemen bencana. Pengembangan SDM di bidang SAR juga menjadi fokus utama, sehingga Indonesia memiliki tenaga SAR yang terampil dan profesional.
Selain itu, kolaborasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana dan upaya penyelamatan. Dengan melibatkan perguruan tinggi, diharapkan dapat dihasilkan program edukasi dan sosialisasi yang efektif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
Kemdikbudristek dan Basarnas berkomitmen untuk menjalankan kerja sama ini secara optimal. Kedua lembaga akan membentuk tim kerja untuk merumuskan rencana aksi dan program kerja yang konkrit. Harapannya, kerja sama ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kapasitas SAR di Indonesia dan melindungi masyarakat dari ancaman bencana.
Manfaat Kolaborasi untuk Indonesia
- Peningkatan kapasitas SAR melalui riset dan inovasi teknologi.
- Pengembangan SDM di bidang SAR yang terampil dan profesional.
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana.
- Tersedianya teknologi dan peralatan SAR yang canggih dan efektif.
- Percepatan respon dan penanganan bencana.
Kolaborasi antara Kemdikbudristek dan Basarnas ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sistem pencarian dan pertolongan di Indonesia. Dengan menggabungkan kekuatan riset dan teknologi dari perguruan tinggi dengan pengalaman dan keahlian Basarnas, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi berbagai tantangan bencana dan memberikan layanan SAR yang lebih optimal bagi masyarakat.