Kemenag Lebak Tanam 1.500 Pohon Matoa, Wujud Kepedulian terhadap Lingkungan
Kemenag Lebak realisasikan program penanaman sejuta pohon matoa dalam rangka Hari Bumi ke-55, melibatkan lembaga keagamaan dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Lebak, Banten, 22 April 2025 - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Banten, hari ini menanam 1.500 pohon matoa di 28 kecamatan sebagai bagian dari Gerakan Nasional Penanaman Satu Juta Pohon. Program ini merupakan wujud nyata kepedulian Kemenag terhadap pelestarian lingkungan, reboisasi, dan penghijauan, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi ke-55.
Penanaman pohon matoa dipusatkan di MAN 1 Rangkasbitung dan melibatkan berbagai lembaga keagamaan, seperti Kantor Urusan Agama (KUA), Madrasah Aliyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Pondok Pesantren (Ponpes). Inisiatif ini diluncurkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya perilaku akhlak mulia dalam menjaga lingkungan hidup melalui perspektif ekoteologi.
Kasubag TU Kantor Kemenag Lebak, Ajrum Firdaus, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkuat harmoni sosial antar-umat beragama melalui aksi bersama dalam pelestarian lingkungan. "Kita hari ini menanam pohon matoa sekitar 1.500 batang di 28 kecamatan," ujar Ajrum saat kegiatan penanaman pohon tersebut.
Gerakan Nasional Penanaman Sejuta Pohon Matoa
Gerakan Nasional Penanaman Satu Juta Pohon Matoa di Kabupaten Lebak merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Program ini tidak hanya sekedar penanaman pohon, tetapi juga kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Dengan melibatkan lembaga keagamaan dan institusi pendidikan, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan. Penanaman pohon matoa di berbagai lokasi strategis, termasuk lembaga keagamaan, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan sekitar.
Ajrum menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk memberikan pendidikan lingkungan kepada generasi muda. Dengan terlibat langsung dalam kegiatan penanaman pohon, diharapkan para siswa dan santri dapat memahami pentingnya menjaga kelestarian alam sejak dini.
Kepedulian Umat Muslim terhadap Kelestarian Bumi
Ajrum menekankan pentingnya kepedulian umat Muslim terhadap kelestarian bumi sebagai amanah dari Allah SWT. "Umat Muslim harus peduli dan menjaga kelestarian bumi sebagai amanah dari Allah SWT. Sebab, jika bumi itu terjadi kerusakan, baik di darat dan lautan, maka dapat menimbulkan malapetaka bencana alam," tegasnya.
Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan ekosistem alam menjadi kewajiban umat Muslim untuk mencegah terjadinya malapetaka. Program penanaman sejuta pohon ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, Ajrum berharap gerakan ini dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat, serta menjadi sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir. "Kami berharap gerakan penanaman sejuta pohon itu dapat memberikan kemaslahatan dan mensejahterakan masyarakat dan menjadi sedekah yang terus mengalir pahalanya," tutup Ajrum.
Program ini juga mengajak masyarakat untuk turut serta mendukung program penanaman pohon, karena dampak positifnya terhadap keberlangsungan hidup manusia. Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Program penanaman sejuta pohon matoa oleh Kemenag Lebak merupakan langkah nyata dalam upaya pelestarian lingkungan dan penghijauan. Partisipasi aktif dari berbagai lembaga keagamaan dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini dalam menciptakan lingkungan yang lebih lestari dan berkelanjutan.